Kepala IAEA Grossi akan mengunjungi dan mengevaluasi pembangkit nuklir Zaporizhzhya.

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk menilai situasi seputar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhya yang diduduki Rusia.

“Yang sedang kami fokuskan saat ini adalah situasi seputar fungsi pendinginan pembangkit listrik,” kata Grossi kepada wartawan di Kiev pada hari Selasa sebelum kunjungan yang direncanakan ke pembangkit listrik.

Setelah terjadinya kerusakan pada bendungan Kakhovka di hilir, pasokan air pendingin menjadi sangat “rapuh,” kata Grossi. Saat kunjungannya yang direncanakan pada hari Rabu ke pembangkit listrik, bos IAEA ingin meninjau langkah-langkah pengamanan yang diambil oleh manajemen pembangkit listrik.

Grossi mengatakan bahwa ia juga akan menilai situasi karyawan Ukraina yang telah dikeluarkan dari pekerjaan karena kontrak yang ditolak dengan perusahaan nuklir Rusia.

“Salah satu hal yang paling penting bagi saya adalah menilai dampak operasional dari keputusan ini,” kata Grossi.

Pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut telah ditutup dan saat ini tidak beroperasi. Menurut IAEA, hanya sekitar 4.500 dari lebih dari 11.000 karyawan di pembangkit listrik yang telah mengambil kewarganegaraan Rusia dan menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan nuklir Rusia, Rosatom.

Grossi melanjutkan bahwa pengamat IAEA yang berada di lokasi hanya memiliki akses terbatas, tetapi ia melihat adanya peningkatan bertahap. Di Kiev, ia berbicara dengan Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, dan Presiden Volodymyr Zelensky.

Setelah kembali dari Ukraina, Grossi mengatakan bahwa ia juga berniat untuk melakukan perjalanan ke Moskow untuk “diskusi tingkat tinggi tentang prospek masa depan pembangkit listrik.”

Rusia mengumumkan penaklukan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa pada awal Maret 2022, tak lama setelah meluncurkan invasi penuh skala ke Ukraina tetangga. Pembangkit listrik tersebut terletak di area yang disengketakan di dekat garis depan.

MEMBACA  Guterres Mendorong Pemimpin Dunia untuk Bertindak atas 'Badai' Krisis

Reaktor pembangkit listrik telah dimatikan sejak September 2022. Pembangkit listrik, yang saat ini tidak menghasilkan listrik, membutuhkan pasokan listrik eksternal untuk memastikan bahwa reaktor tetap terkendali secara permanen.

Pembangkit listrik tersebut telah mengalami beberapa pemadaman listrik sementara dalam perang Rusia terhadap Ukraina.

Peringatan tentang kemungkinan kehilangan kontrol dan bencana nuklir telah beredar sejak lama.