Para pengunjuk rasa telah keluar di ibu kota Georgia, Tbilisi, selama empat malam setelah upaya negara untuk bergabung dengan Uni Eropa ditunda oleh partai pemerintah, Georgian Dream. Kembang api ditembakkan ke arah polisi anti huru-hara di tangga parlemen dan sebuah meriam air ditembakkan ke arah para demonstran. Presiden pro-Barat negara itu, Salome Zourabichvili, yang seharusnya mengundurkan diri dari jabatannya bulan ini, mengatakan kepada BBC bahwa dia akan tetap menjabat hingga pemilihan parlemen baru diadakan dan menyebut parlemen saat ini “ilegitim”. Georgian Dream telah membantah tuduhan ketidakberesan dalam pemungutan suara.