Keluarga Pemimpin Hamas Beli Rumah di Israel, Ben-Gvir: “Saya Terkejut!”

Seorang kerabat dari Ismail Haniyeh, mantan pemimpin Hamas, telah membeli sebuah rumah di kota Omer. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menyatakan dirinya “terkejut dengan berita ini.”

Seorang kerabat Ismail Haniyeh, mantan pemimpin Hamas, telah membeli rumah di kota Omer, yang berbatasan dengan Beersheba, sehingga memicu kecaman dari Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir pada Senin.

“Saya pun terperanjat mendengarnya. Ini adalah keluarga teroris, banyak teroris. Orang-orang terkutuk. Ini jelas bukan kabar baik,” ujar Ben-Gvir dalam sebuah pernyataan sembari menjelaskan bahwa situasi ini tidak berada di bawah yurisdiksinya.

Ia kemudian menambahkan, “Kepolisian tidak menentukan demografi suatu permukiman; itu adalah tanggung jawab kepala dewan. Kepolisian tidak memiliki kewenangan untuk mengurusi masalah demografi di permukiman.”

“Jika ada pelanggaran di sana, polisi akan menanganinya dengan toleransi nol, persis seperti yang sangat jelas terlihat dengan apa yang terjadi di Negev.”

MENTERI Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir berbicara kepada media sebelum rapat kabinet di Kantor Perdana Menteri di Yerusalem. (kredit: MARC ISRAEL SELLEM/THE JERUSALEM POST)

**Bisnis Keluarga Haniyeh di Israel**

Ini bukan pertama kalinya seseorang yang terkait dengan Haniyeh berhasil tinggal di Israel. Pada 2024, Sabah Abed al-Salam Haniyeh, saudara perempuan Ismail, ditangkap setelah dituduh mengidentifikasi diri dengan organisasi teroris dan penghasutan.

Dalam sebuah operasi gabungan antara Polisi Israel dan Shin Bet, rumahnya digeledah atas dugaan menjaga hubungan dengan operatif Hamas, mengidentifikasi diri dengan organisasi teroris tersebut, dan menghasut kekerasan.

Selama penggeledahan, pasukan menemukan dokumen, peralatan media, telepon, dan materi lainnya, serta bukti yang menghubungkannya dengan pelanggaran keamanan serius. Ratusan ribu shekel tunai juga ditemukan di rumahnya.

Beberapa minggu kemudian, Kejaksaan Agung mengajukan dakwaan terhadapnya ke Pengadilan Magistrat Be’er Sheva, mendakwanya atas tuduhan mengidentifikasi diri dengan organisasi teroris dan penghasutan.

MEMBACA  Keluarga Bibas Mengenang Ariel di Ulang Tahunnya yang Keenam

Menurut dakwaan tersebut, Sabah Haniyeh mengirim pesan WhatsApp ke lusinan kontak, termasuk saudara laki-lakinya, yang memuji, mendukung, dan mendorong tindakan Hamas pada pembantaian 7 Oktober, hanya dua hari setelahnya, yakni pada 9 Oktober.