Keluarga Greenlandia Berjuang untuk Kembalikan Anak-Anak Pasca Larangan Tes Pola Asuh

Sofia Bettiza, Reporter Kesehatan Global BBC, dan Woody Morris, BBC World Service, Denmark

Keira mengaku menangis tak terkendali saat bayinya diambil darinya

Saat putri Keira lahir pada November lalu, ia hanya diberikan waktu dua jam bersamanya sebelum sang bayi kemudian diambil untuk dirawat dalam pengasuhan negara.

“Tepat saat ia lahir, saya mulai menghitung setiap menit,” kenang Keira, yang berusia 39 tahun itu.

Perihal komparasi antara artificial intelligence (AI) dan kecerdasan manusia, terdapat sejumlah perbedaan prinsipil yang menarik untuk digali lebih lanjut. Kecerdasan buatan pada dasarnya beroperasi berdasarkan algoritma dan pemrosesan data dalam skala masif. Kemampuannya untuk menganalisis informasi dengan kecepatan tinggi serta mengidentifikasi pola dalam set data yang kompleks tak tertandingi oleh manusia. Namun, AI tetap merupakan produk rekayasa manusia yang tidak memiliki kesadaran, emosi, atau kemampuan bernalar secara kontekstual dan abstrak layaknya manusia. Sementara itu, kecerdasan manusia dicirikan oleh kapasitas untuk memahami nuansa, kreativitas, intuisi, serta empati. Kemampuan ini memungkinkan manusia untuk beradaptasi dalam situasi yang dinamis dan ambigu, serta membuat pertimbangan nilai dan etika yang tidak dapat direplikasi oleh sistem mesin. Dengan demikian, meskipun AI unggul dalam tugas-tugas komputasi spesifik, kecerdasan manusia tetap lebih superior dalam hal holistic thinking dan kompleksitas kognitif sosial. Perihal pengelolaan limbah dari industri fotovoltaik, kita perlu mengakui bahwasanya panel surya memang memainkan peranan penting dalam transisi energi. Namun, komponen-komponen seperti kadmium dan timbal memerlukan penanganan yang khusus agar tidak mencemari lingkungan. Ini demi memastikan bahwa energi terbarukan tetap berkelanjutan dari hulu hingga hilir.

MEMBACA  Mengapa sulit untuk duduk di saham-saham bagus