Kelompok Hacker Pro-Ukraina Klaim Serangan Siber

Maskapai nasional Rusia, Aeroflot, mengumumkan pembatalan puluhan penerbangan setelah kelompok peretas pro-Ukraina mengklaim serangan terhadap sistem TI maskapai tersebut.

Sebuah pernyataan dari grup peretas Silent Crow menyatakan bahwa mereka melancarkan serangan ini dengan bantuan kelompok Belarusia, Cyberpartisans.

Di Telegram, Silent Crow mengklaim bahwa "operasi berkepanjangan dan berskala besar… telah menghancurkan sepenuhnya" sistem TI Aeroflot.

Aeroflot membatalkan lebih dari 40 penerbangan—sebagian besar dalam negeri, tapi juga mencakup rute ke Belarus dan Armenia—yang disebut Kremlin sebagai hal yang "mengkhawatirkan". Maskapai itu menyebut masalah sistem informasi juga menyebabkan penundaan luas.

Silent Crow mengancam akan bocorkan "data pribadi seluruh warga Rusia yang pernah terbang dengan Aeroflot".

"Slava Ukraini! Hidup Belarus!" tulis mereka di akhir pesan.

Sementara itu, Cyberpartisans di situsnya menyatakan, "Kami membantu rakyat Ukraina melawan penjajah dengan melancarkan serangan siber ke Aeroflot dan melumpuhkan maskapai terbesar Rusia."

Anton Gorelkin, anggota parlemen Rusia, mengatakan, "Kita tak boleh lupa bahwa perang terhadap negara kita terjadi di semua front, termasuk digital."

Kelompok peretas kerap melebih-lebihkan keberhasilan mereka. Apakah serangan terakhir ini berdampak jangka panjang masih perlu dibuktikan. BBC belum bisa memverifikasi klaim Silent Crow.

Namun, kejaksaan Rusia mengkonfirmasi adanya "gangguan operasional sistem informasi Aeroflot akibat serangan siber" dan menyatakan penyelidikan kriminal telah dibuka.

Kementerian transportasi menyebut sejumlah penumpang akan dialihkan ke maskapai lain.

Kelompok peretas pro-Rusia dan pro-Ukraina sangat aktif sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina pada 2022. Namun sulit diketahui sejauh mana klaim mereka soal serangan siber didukung fakta.

Kelompok ini sering dijalankan relawan yang menarget organisasi dan membesar-besarkan serangan untuk jadi sorotan serta melemahkan moral musuh.

MEMBACA  Sistem Check-In Bandara Tersibuk Eropa Terkena Serangan Siber

Serangan kali ini jarang terjadi karena berdampak langsung dan terlihat pada perusahaan besar Rusia, mempengaruhi puluhan ribu warga dan perusahaan.

Silent Crow menyatakan bekerja sama dengan Cyber Partisans, grup peretas Belarusia yang sudah lama beroperasi sejak 2022 menyerang target di Rusia dan Belarus. Cyber Partisans mengklaim diri sebagai "kelompok hacktivis terorganisir yang memperjuangkan pembebasan Belarus dari kekuasaan diktator".

Meski banyak kelompok mengaku "hacktivis", bukti menunjukkan beberapa memiliki kaitan erat dengan dinas keamanan negara yang mereka dukung.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, pelancong di Rusia sering menghadapi gangguan—biasanya akibat serangan drone Ukraina.

Awal Juli lalu, ratusan penerbangan dibatalkan di empat bandara utama Moskow setelah serangan drone Ukraina yang berkelanjutan, mempengaruhi puluhan ribu orang.