Kapal Menabrak Jembatan di China, Menewaskan Minimal 2 Orang

Sebagian dari jembatan di pusat manufaktur selatan Guangzhou, Tiongkok runtuh setelah kapal kontainer menabraknya, menewaskan setidaknya dua orang saat kendaraan terjatuh, kata otoritas setempat pada hari Kamis.

Tiga orang dilaporkan hilang, menurut otoritas, yang mengatakan kapal kontainer kosong telah menabrak salah satu tiang penyangga dari jembatan dua jalur Lixinsha, memecahkan permukaannya.

Tabrakan terjadi sekitar pukul 5:30 pagi Kamis di distrik Nansha, dan penyebabnya sedang diselidiki, kata distrik tersebut dalam sebuah pernyataan. Foto yang diterbitkan oleh media negara Tiongkok menunjukkan potongan besar yang hilang dari jembatan, yang merupakan jalan utama yang melintasi Selat Hongqili antara pulau Sanmin dan kota metropolitan yang luas. Seorang pejabat setempat mengatakan kepada media negara bahwa feri sedang disediakan untuk warga.

Lima kendaraan terjatuh saat jembatan runtuh, dua ke dalam air dan tiga ke atas kapal kontainer, kata kantor maritim Guangzhou dalam sebuah pernyataan.

Di antara kendaraan itu adalah sebuah bus yang sopirnya adalah satu-satunya orang di dalamnya, kata operator bus Guangzhou Bus Group dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media negara. Belum jelas apakah sopir tersebut termasuk yang hilang atau yang meninggal. Sebuah foto yang diterbitkan dalam media negara menunjukkan bus yang tampaknya mendarat di atas kapal.

Enam penyelam dan sebuah kapal penyelamat dikirim ke lokasi kejadian, kata pejabat, menurut media negara.

Pada tahun 2021, departemen transportasi di Provinsi Guangdong, yang ibukotanya adalah Guangzhou, setuju untuk menerapkan langkah-langkah anti-tabrakan pada tiang penyangga jembatan tersebut, menurut penyiar negara China Central Television. Pekerjaan tersebut seharusnya selesai pada tahun 2022 namun ditunda hingga tahun 2023, dan kemudian hingga Agustus 2024, tanpa alasan yang diberikan untuk penundaan tersebut, demikian dilaporkan oleh penyiar tersebut.

MEMBACA  Puluhan ribu orang dalam mars pro-Palestina di London