Jerman kemungkinan akan mempertahankan pengendalian sementara di perbatasan dengan Republik Ceko dan Polandia setelah Maret, ketika langkah-langkah sementara tersebut dijadwalkan berakhir, kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser pada hari Rabu di Praha.
Jerman memberlakukan pemeriksaan di perbatasannya dengan kedua negara tersebut pada bulan September untuk menghalangi jumlah pengungsi yang masuk ke negara tersebut.
Perbatasan antara kedua negara, yang semuanya adalah anggota area pergerakan bebas Schengen dan Uni Eropa, biasanya hanya dipatrul oleh sedikit petugas dan hanya ada pemeriksaan acak sesekali.
Faeser, setelah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Ceko Vít Rakušan, mengatakan bahwa jumlah migran yang masuk ke Jerman telah menurun.
“Namun, kami masih memiliki jumlah pengajuan suaka yang sangat tinggi, dan dalam hal ini, kami percaya bahwa kemungkinan kami harus memperpanjang pengendalian perbatasan pada tinjauan berikutnya pada bulan Maret,” katanya.
Rakušan menyatakan pengertian terhadap keputusan tersebut namun meminta untuk memulai kembali pembicaraan tentang melonggarkan pengendalian perbatasan dan kembali ke area Schengen yang terbuka.
Ia menyerukan agar “politisi demokratis” tidak terbiasa dengan pengaturan sementara saat ini. Pengendalian saat ini terdaftar dengan Uni Eropa hingga tanggal 15 Maret.
Jerman mengenalkan pengendalian di perbatasan dengan Austria pada tahun 2016 dengan basis sementara tetapi telah berulang kali memperpanjang langkah-langkah tersebut sejak saat itu.
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser tersenyum saat mengunjungi stasiun pemadam kebakaran di distrik Holesovice, Praha, yang dibuka dua tahun lalu. Dalam pertemuan selanjutnya dengan Menteri Dalam Negeri Ceko, salah satu topik yang dibahas adalah kerjasama dalam pemadam kebakaran dan perlindungan bencana. Øíhová Michaela/CTK/dpa