Menteri Dalam Negeri Jerman, Alexander Dobrindt, bakal menghelat pertemuan dengan rekan-rekan sejawatnya dari Eropa guna membahas persoalan migrasi pada bulan depan, seiring dengan dorongan Berlin untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat.
Pertemuan yang diagendakan pada 4 Oktober di Munich tersebut rencananya akan dihadiri oleh para menteri dalam negeri dari Austria, Denmark, Prancis, Republik Ceko, Italia, dan Polandia, serta komisioner Uni Eropa untuk urusan dalam negeri dan migrasi.
“Dalam pertemuan migrasi di Munich nanti, kita akan mendiskusikan dorongan lebih lanjut serta langkah-langkah yang diperlukan untuk perubahan kebijakan migrasi Eropa,” ujar Dobrindt kepada portal berita *Pioneer*. “Kita harus mengeraskan pakta migrasi Uni Eropa dan memperketat aturan mengenai deportasi.”
Dobrindt sebelumnya telah menjadi tuan rumah untuk pertemuan serupa pada bulan Juli, hanya beberapa pekan setelah pemerintahan baru yang dipimpin kaum konservatif resmi menjalankan tugas di Berlin.
Koalisi yang dipimpin oleh Kanselir Friedrich Merz telah berjanji untuk membatasi migrasi.
Beberapa hari setelah dilantik, Dobrindt memerintahkan polisi perbatasan untuk menolak pencari suaka di perbatasan negara, suatu langkah yang menurut para kritikus melanggar hukum Uni Eropa.
Dalam pertemuan bulan Juli lalu, para menteri menyepakati lima prioritas, termasuk aksi melawan penyelundupan dan perdagangan manusia, fokus pada pengembalian migran—termasuk ke Suriah dan Afghanistan—serta komitmen untuk membangun kemitraan strategis dengan negara-negara ketiga.