Muslim dari berbagai belahan dunia telah berkumpul di sebuah bukit suci dekat Mekah di Arab Saudi untuk hari terkudus dari ibadah haji tahunan.
Ritual di Gunung Arafat, yang dikenal sebagai bukit belas kasihan, seringkali menjadi yang paling mengesankan bagi para jemaah, yang berdiri bahu-membahu, kaki-kaki, memohon ampun, berkah, kemakmuran, dan kesehatan yang baik kepada Allah.
Ribuan jemaah berjalan menuju gunung tersebut, yang terletak sekitar 20km (12 mil) di sudeste Mekah, melalui kegelapan sebelum fajar. Di lereng bukit berbatu dan area sekitarnya, banyak yang mengangkat tangan mereka dalam ibadah dengan air mata mengalir di wajah mereka.
“Pasti itu sesuatu yang besar. Itu adalah hari terbaik bagi umat Islam selama setahun, dan perasaan terbaik yang bisa dialami siapa pun,” kata Hussein Mohammed, seorang jemaah dari Mesir, ketika dia berdiri di lereng berbatu pada saat fajar. “Itu adalah tempat terbaik bagi siapa pun yang berharap berada di sini pada hari ini dan saat ini.”
Dipercaya bahwa Nabi Muhammad menyampaikan khutbah terakhirnya, yang dikenal sebagai Khutbah Wada, di gunung suci itu 1.435 tahun yang lalu. Dalam khutbah tersebut, nabi memanggil untuk persamaan dan persatuan di antara umat Islam.
Haji adalah salah satu pertemuan keagamaan terbesar di Bumi. Ritual ini resmi dimulai pada Jumat ketika para jemaah pindah dari Masjid Agung Mekah ke Mina, sebuah dataran gurun di luar kota.
Ibadah haji tahun ini berlangsung di tengah latar belakang yang mengerikan dari serangan terus-menerus Israel terhadap Jalur Gaza.