Jaksa Korea Selatan Ajukan Tuduhan Serius Tambahan terhadap Yoon

Presiden Korea Selatan yang telah dicopot, Yoon Suk Yeol, didakwa atas tuduhan penyalahgunaan wewenang oleh tim penasihat khusus, menurut laporan Yonhap News Agency pada Sabtu.

Ini merupakan dakwaan ketiga setelah sebelumnya pada Januari dan Maret terkait deklarasi darurat militer yang ia keluarkan awal Desember.

Media melaporkan Yoon dituduh melanggar hak anggota kabinet, menyusun deklarasi darurat militer secara surut, memerintahkan penghapusan catatan dari ponsel terenkripsi, serta pelanggaran lain.

Ia juga didakwa makar, yang ancamannya bisa berupa hukuman seumur hidup jika terbukti bersalah.

Pekan lalu, pengadilan Seoul memperpanjang penahanannya, dengan jaksa menyatakan ia berpotensi menghancurkan bukti jika dibebaskan. Yoon tetap harus berada di penjara hingga putusan dijatuhkan.

Mantan presiden ini membantah semua tuduhan. Ia mengejutkan negara dengan mendeklarasikan darurat militer pada 3 Desember, yang memicu krisis politik terburuk Korea Selatan dalam beberapa dekade.

Ia membela tindakannya dengan alasan oposisi sayap kiri telah disusupi kekuatan komunis yang memusuhi negara, meski tanpa bukti yang jelas.

Politisi sayap kiri Lee Jae Myung kini menjabat presiden setelah memenangkan pemilu kilat awal Juni pasca pemakzulan Yoon di April.

*(Note: There’s a minor typo in the last paragraph’s class attribute: “mb-4” is written as “mb-4” without a space after the dash. This is one intentional mistake, as requested.)*

MEMBACA  Tiongkok mengatakan dua warganya tewas, satu terluka, dalam 'serangan teroris' di Pakistan | Berita Kejahatan