PEKAN HAGA, Belanda (AP) – Menteri dan pejabat dari puluhan negara berkumpul di Belanda pada hari Selasa untuk konferensi mengenai memulihkan keadilan di Ukraina, ketika perang yang dipicu oleh invasi Rusia terus berlanjut dalam tahun ke-3 yang menghancurkan.
Di antara pembicara akan ada jaksa penuntut utama Pengadilan Pidana Internasional, yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan perwira militer yang terkait dengan perang tersebut.
“Pemerintah Belanda meyakini bahwa sangat penting untuk mencapai kebenaran dan keadilan baik untuk Ukraina maupun untuk semua korban agresi Rusia,” kata pemerintah Belanda dalam sebuah pernyataan.
Selama konferensi, sebuah daftar kerusakan yang disebabkan oleh invasi Rusia akan secara resmi membuka proses yang akan memungkinkan orang untuk mengajukan klaim ganti rugi atas kerusakan, kerugian, atau cedera yang diderita sebagai akibat dari invasi tersebut.
Dewan Eropa, yang anggotanya mendirikan daftar tersebut pada Mei tahun lalu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran pada hari Selasa akan difokuskan pada klaim atas kerusakan atau penghancuran properti tempat tinggal. Ia mengatakan bahwa diharapkan antara 300.000 hingga 600.000 klaim.
Daftar Kerusakan yang Disebabkan oleh Agresi Federasi Rusia terhadap Ukraina, atau RD4U, yang berbasis di Den Haag, bertujuan untuk memungkinkan lebih banyak klaim segera, termasuk terkait dengan kerusakan atau penghancuran infrastruktur kritis Ukraina. Daftar tersebut tidak akan membayar klaim mana pun, tetapi merupakan batu loncatan menuju mekanisme kompensasi internasional yang belum ditetapkan.
Den Haag menjadi pusat bagi upaya membawa keadilan bagi Ukraina. Itu merupakan rumah bagi Pengadilan Pidana Internasional dan Pusat Internasional untuk Penuntutan Kejahatan Agresi terhadap Ukraina, dan pemerintah Belanda telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah tribunal khusus mengenai kejahatan agresi. Sementara ICC sedang menyelidiki kejahatan di Ukraina, ia tidak memiliki yurisdiksi untuk mengadili kejahatan agresi dalam konflik tersebut.