Italia menjatuhkan denda hijau €1 juta kepada retailer fesyen cepat Shein

Otoritas Persaingan Italia (AGCM) mengumumkan pada Senin bahwa mereka telah menjatuhkan denda sebesar €1 juta kepada perusahaan fast fashion Shein atas "pesan dan klaim lingkungan yang menyesatkan dan/atau tidak akurat".

Denda tersebut diberikan kepada Infinite Styles Services Co. Limited, perusahaan berbasis di Dublin yang mengelola situs web Shein di Eropa.

AGCM dalam pernyataannya menyatakan, "Melalui situs web https://it.shein.com dan halaman promosi/informasi online lainnya, perusahaan menyebarkan klaim lingkungan di bagian #SHEINTHEKNOW, evoluSHEIN, dan Tanggung Jawab Sosial yang dalam beberapa kasus samar, generik, dan/atau terlalu berlebihan, serta dalam kasus lain, menyesatkan atau tidak lengkap."

Khususnya, AGCM mengkritik klaim Shein tentang kemampuan daur ulang dan "sistem sirkular" untuk meminimalkan limbah, yang "ditemukan palsu atau setidaknya membingungkan".

Otoritas Italia juga mempertanyakan pernyataan Shein mengenai target emisi gas rumah kaca. Perusahaan mengklaim ingin mengurangi emisi sebesar 25% pada 2030 dan mencapai nol bersih pada 2050. Namun, AGCM menyatakan proposal tersebut "samar dan generik" serta "bahkan bertentangan dengan kenaikan emisi gas rumah kaca Shein pada 2023 dan 2024".

AGCM menjadi otoritas persaingan Eropa kedua yang menjatuhkan denda kepada Shein dalam kurang dari sebulan, setelah otoritas antimonopoli Prancis memberikan hukuman €40 juta pada Juli lalu.

Hasil penyelidikan 11 bulan oleh DGCCRF menemukan bahwa Shein terlibat dalam "praktik komersial yang menyesatkan konsumen", terutama terkait kenyataan diskon harga dan cakupan klaim lingkungan.

Shein menerima denda tersebut dan mengaku telah mengambil langkah perbaikan setelah diberitahu regulator tahun lalu.

Latar Belakang Keuangan & Tantangan Regulasi

Meski tidak merilis laporan keuangan, sumber dekat perusahaan mengungkapkan ke Bloomberg bahwa pada kuartal pertama, laba bersih Shein melonjak menjadi $400 juta (€346 juta), dengan pendapatan hampir $10 miliar (€8,6 miliar). Peningkatan margin keuntungan didorong oleh lonjakan pembelian sebelum tarif AS berlaku.

MEMBACA  Dokumen Grand Jury Ghislaine Maxwell Tetap Dirahasiakan, Putusan Hakim

Retailer asal Tiongkok ini sukses membangun basis pelanggan melalui produk super murah, meski praktik lingkungan dan ketenagakerjaannya terus dipertanyakan.

Masalah regulasi bahkan menghambat rencana IPO Shein di London. Perusahaan telah mengajukan pendaftaran lebih dari setahun lalu, namun regulator Tiongkok dan Inggris belum sepakat soal bahasa dalam bagian pengungkapan risiko prospektus, terutama terkait pelanggaran HAM.

Shein juga dituding memperoleh kapas dari Xinjiang, wilayah di mana AS dan LSM menuduh pemerintah Tiongkok melakukan kerja paksa dan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur.

Akibat penundaan di London, Financial Times melaporkan bahwa Shein secara diam-diam mengajukan IPO di Hong Kong.

Komisi Eropa juga tengah menyelidiki kemungkinan pelanggaran aturan perlindungan konsumen dan Digital Services Act (DSA) oleh Shein.

Shein belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Euronews.