Dalam sebuah postingan di X/Twitter, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar mengkritik pidato Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbash dalam Sidang Majelis Umum PBB pada hari Kamis.
“Mahmoud Abbas, dalam pidato Zoom-nya ke Majelis PBB, menyatakan kesediaannya untuk mengambil alih kembali Jalur Gaza, yang dengan mudahnya ia lepaskan ke tangan Hamas pada 2007,” tulis Sa’ar. “Sungguh sangat mulia hati dia.”
“Dia juga terus menyemangati teror dengan membayar gaji kepada para teroris beserta keluarganya. Kepada dunia Barat, dia menawarkan kata-kata manis. Namun, rakyatnya harus menarik kesimpulan dari kunci yang ia sematkan di kerah jasnya,” lanjut postingan itu.
“Israel tidak akan tertipu lagi.”
Kementerian Luar Negeri Israel menggemakan sentimen serupa dalam tanggapannya terhadap pidato Abbas sebelumnya di MU PBB pekan ini. “Dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB, ia mengenakan pin ‘kunci’ – sebuah simbol yang tak salah lagi dari tujuannya untuk menghapuskan Israel.”
“‘Kunci’ Abbas adalah rencana lama PLO: dua negara untuk satu bangsa Palestina dan penghancuran Negara Yahudi,” simpul kementerian tersebut. “Hal ini tidak akan terwujud.”