Israel Tak Akan Terima Tambahan Tawanan Usai Invasi IDF ke Kota Gaza

Sebagai tambahan, pejabat senior Hamas Bassem Naim memperingatkan bahwa setiap operasi lanjutan IDF di Gaza akan mengakibatkan bahaya bagi para sandera.

Dalam pernyataan pada hari Kamis, Hamas menyatakan bahwa invasi IDF ke Kota Gaza berarti Israel tidak akan menerima satupun sandera, baik dalam keadaan hidup maupun mati.

“Para tawanan kalian tersebar di berbagai lingkungan Kota Gaza, dan kami tidak akan khawatirkan nyawa mereka selama Netanyahu memutuskan untuk membunuh mereka,” demikian bunyi pernyataan dari Brigade Al-Qassam, seperti dilaporkan CNN.

“Dimulainya operasi kriminal ini dan perluasannya berarti kalian tidak akan menerima satupun tawanan, hidup maupun mati, dan nasib mereka akan sama dengan (Ron Arad).”

“Gaza akan menjadi kuburan bagi prajurit-prajurit kalian,” tambah pernyataan Hamas selanjutnya.

Pernyataan Brigade Al-Qassam merujuk pada perwira Angkatan Udara Israel Ron Arad, yang diculik di Lebanon pada tahun 1986.

Pejabat Hamas Bassem Naim menghadiri konferensi pers di Beirut, Lebanon pada 8 November 2023. (kredit: REUTERS/MOHAMED AZAKIR)

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk mengamankan pembebasannya, Arad tetap berada dalam penahanan di Lebanon, dan terlepas dari sedikit bukti yang terdokumentasi, Israel menyatakan pada tahun 2016 bahwa ia meninggal dalam kurungan pada tahun 1988.

Sebelumnya pada hari Kamis, Bassem Naim, seorang pejabat senior di biro politik Hamas yang menjadi target serangan Israel di Doha, muncul di televisi Qatar untuk pertama kalinya sejak serangan tersebut.

Naim memperingatkan bahwa setiap kelanjutan ofensif darat Israel di Kota Gaza akan dihadapi dengan perlawanan sengit dalam sebuah wawancara dengan Al Araby.

“Operasi di Kota Gaza akan dihadapi dengan perlawanan yang sengit,” ujarnya. “Kematian dan kehancuran yang coba dibawa musuh ke jalanan Gaza juga akan menimpa prajurit-prajuritnya.

MEMBACA  Taiwan Merayakan Hari Nasional di Tengah Ancaman dari China

“Siapa pun yang menyakiti rakyat kami selama operasi di Kota Gaza juga akan menyakiti para tawanannya, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.”

Naim juga menuduh Israel menggunakan negosiasi sebagai kedok untuk aksi militernya.

“Israel menipu semua orang, berpura-pura terlibat dalam negosiasi untuk menutupi kejahatannya,” tambahnya.

Israel Beri Tahu Keluarga bahwa Mereka Tidak Memiliki Informasi Pasti Soal Lokasi Sandera di Gaza

Pejabat keamanan Israel secara pribadi telah menginformasikan kepada keluarga sandera bahwa mereka tidak memiliki informasi spesifik mengenai lokasi para sandera saat ini, menurut laporan yang diterbitkan N12 pada Rabu malam.

Pengakuan ini bertolak belakang dengan jaminan publik baru-baru ini dari para pemimpin politik maupun militer, yang menekankan bahwa kampanye militer di Gaza dilakukan dengan hati-hati di area-area yang diduga terdapat sandera. Keluarga yang menghadiri pertemuan tertutup tersebut menyatakan mereka diberitahu gambaran yang berbeda dan jauh lebih tidak pasti.

Menurut N12, seorang pejabat pertahanan senior menyatakan selama pertemuan bahwa pihak militer tidak dapat memastikan dimana para sandera berada.