Israel ‘meningkatkan’ aktivitas di Gaza seiring dilaporkan lebih banyak korban jiwa

Militer Israel meningkatkan aktivitasnya di Jalur Gaza yang tengah bergejolak, kata seorang komandan terkemuka pada Minggu, sementara puluhan warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan terbaru.

“Kami mengintensifkan kegiatan kami sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,” ujar Kepala Staf Umum Eyal Zamir.

“Hamas berada di bawah tekanan besar. Mereka kehilangan sebagian besar aset serta komando dan kendalinya,” kata Zamir selama kunjungan ke pasukan di kota Khan Younis di selatan wilayah pesisir itu.

“Kami akan gunakan semua alat yang kami miliki untuk membawa pulang sandera, menghancurkan Hamas, dan mengakhiri kekuasaannya,” tegasnya.

“Ini bukan perang tanpa akhir. Tujuan kami adalah mengakhirinya dengan mencapai sasaran,” tambahnya.

Media Israel sebelumnya melaporkan bahwa militer telah memindahkan semua brigade infanteri dan tank regulernya ke Jalur Gaza. Saat ini, pasukan dikerahkan di berbagai area wilayah pesisir yang bergejolak ini.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menguasai seluruh Jalur Gaza.

Aksi Israel di wilayah pesisir ini, yang menjadi rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina, menuai kritik internasional yang besar.

Kritik juga semakin meningkat di kalangan masyarakat Israel, dengan jajak pendapat menunjukkan banyak yang mendukung penghentian perang di Gaza.

Kementerian pimpinan Hamas: Minimal 38 tewas dalam serangan terakhir

Pasukan bersenjata melancarkan ofensif besar-besaran baru di Gaza sekitar seminggu lalu. Sejak itu, puluhan kematian dilaporkan setiap hari di Jalur Gaza.

Dalam serangan terbaru, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menyatakan setidaknya 38 orang tewas dalam sehari terakhir.

Sebanyak 204 orang lainnya terluka dalam 24 jam terakhir, menurut otoritas tersebut pada Minggu.

Angka tersebut tidak mencakup korban yang tercatat di rumah sakit di Gaza Utara, karena akses ke area itu saat ini terlalu sulit, tambah kementerian.

MEMBACA  Setidaknya tiga tewas saat Israel membombardir selatan dan timur Lebanon | Berita Serangan Israel ke Lebanon

Sejak dimulainya perang Gaza, menyusul serangan kelompok militan Palestina Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, lebih dari 53.900 orang tewas di wilayah itu menurut sumber Palestina.

Lebih dari 122.700 orang mengalami luka-luka.

Israel: 107 truk bantuan tiba di Gaza pada Minggu

Sementara itu, pengiriman bantuan kemanusiaan telah dilanjutkan setelah hampir tiga bulan terhenti. Menurut COGAT, otoritas Israel untuk urusan Palestina, total 107 truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Gaza melalui perlintasan Kerem Shalom pada Minggu.

Pengiriman tersebut termasuk tepung untuk roti dan makanan, kata COGAT dalam pernyataanya.

“IDF [Pasukan Pertahanan Israel] akan terus memfasilitasi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza sambil berupaya memastikan bahwa bantuan tidak jatuh ke tangan organisasi teroris Hamas,” tambahnya.

Israel memblokir pengiriman bantuan sejak awal Maret, menuduh Hamas menjual kembali pasokan bantuan untuk membiayai pejuang dan senjatanya.

PBB dan organisasi bantuan memperingatkan ancaman kelaparan di jalur pesisir ini. Para pekerja bantuan menyatakan jumlah yang tiba di Gaza tidak cukup untuk meringankan penderitaan penduduk, sambil menggambarkan kesulitan dalam mendistribusikan bantuan.

Kerabat warga Palestina yang tewas berduka setelah tentara Israel mengebom beberapa rumah di Gaza. Jenazah korban serangan dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Hadi Daoud/APA Images via ZUMA Press Wire/dpa

Kerabat warga Palestina yang tewas berduka setelah tentara Israel mengebom beberapa rumah di Gaza. Jenazah korban serangan dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Hadi Daoud/APA Images via ZUMA Press Wire/dpa