Israel mengatakan puluhan pejuang tewas di Gaza dalam sehari terakhir

Pasukan Israel mengatakan telah membunuh puluhan pejuang di Gaza dalam sehari terakhir, di tengah penembakan dari Jalur Gaza ke kota perbatasan Israel yang dilaporkan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa sebuah mortir ditembakkan dari bagian tengah Jalur Gaza menuju kibbutz Nahal Oz di dekat perbatasan pada hari sebelumnya, meskipun jatuh di dalam Jalur Gaza. Alarm roket berbunyi di beberapa kota perbatasan pada hari Rabu, menurut IDF. “Pesawat IDF menyerang dan mengeliminasi para teroris yang bertanggung jawab atas penembakan mortir gagal menuju Kibbutz Nahal Oz yang jatuh di dalam Gaza,” demikian pernyataan tersebut. Beberapa warga Palestina bersenjata juga tewas dalam insiden-insiden lebih lanjut di Jalur Gaza, menurut IDF. Tentara juga melanjutkan operasi di selatan Jalur Gaza dan pasukan menemukan dan menghancurkan peluncur roket di lingkungan Hamad di Khan Younis, demikian pernyataan tersebut. “Dua teroris yang diidentifikasi” tewas, kata pasukan itu. Hamad adalah rumah bagi area pemukiman baru yang didanai oleh Qatar. Israel mengatakan pejuang Hamas bersembunyi di sana dan tentara juga menemukan senjata yang disimpan di sana. Hingga saat ini, serangan darat dan udara Israel di Gaza telah menewaskan 31.341 orang, dalam perang yang dipicu oleh pembantaian pada 7 Oktober oleh militan dari Hamas Islam Palestina dan kelompok ekstrem lainnya. Mereka membunuh lebih dari 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik lebih dari 200 orang dan membawa mereka ke Gaza. Jumlah kematian terbaru dari Gaza termasuk 69 orang yang tewas dalam sehari terakhir menurut otoritas kesehatan di Jalur Gaza, yang dikuasai oleh Hamas. Sebanyak 100 orang lainnya terluka, sehingga total jumlah yang terluka menjadi lebih dari 73.100, dengan lebih dari dua pertiga di antaranya perempuan dan anak-anak. Angka-angka tersebut awalnya tidak dapat diverifikasi secara independen. Sementara perang terus berlangsung, Israel menghadapi kritik yang semakin meningkat di luar negeri atas situasi kemanusiaan yang menghancurkan di Gaza dan jumlah kematian yang melonjak. Palestina melakukan salat jenazah di belakang jenazah orang-orang yang tewas dalam serangan Israel, di luar kamar mayat Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir El-Balah. Omar Ashtawy/APA Images via ZUMA Press Wire/dpa Palestina mengelilingi jenazah orang-orang yang tewas dalam serangan udara Israel di dekat gudang Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), di Rumah Sakit Al-Najjar di Rafah, selatan Jalur Gaza. Abed Rahim Khatib/dpa

MEMBACA  Pengadilan PBB Memerintahkan Israel untuk Mencegah Genosida, namun Tidak Menuntut Berhenti Berperang.