Serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, tempat bersemayamnya gerakan pro-Iran Hezbollah, semakin intensif pada hari Senin sore, saat kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan militan itu tampaknya semakin dekat. Serangan terjadi di Ghobeiry, Haret Hreik, dan Tayyouneh setelah peringatan evakuasi dikeluarkan oleh militer Israel. Video menunjukkan bangunan setinggi minimal delapan lantai hancur di Tayyouneh. Suara ledakan keras terdengar di seluruh kota. Sebuah rumah di Choueifat juga terkena serangan tanpa peringatan sebelumnya, kata sumber keamanan Lebanon. Pasukan Israel mengatakan mereka melakukan serangan berbasis intelijen pada sekitar “25 target teroris milik Dewan Eksekutif Hezbollah di Lebanon, termasuk di Nabatieh, Baalbek, Lembah Beqaa, Dahieh, dan pinggiran Beirut.” Menurut laporan media Israel, Kabinet Israel akan menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Hezbollah pada Selasa malam. Teks perjanjian ini untuk mengakhiri lebih dari setahun perselisihan telah sepenuhnya dinegosiasikan, demikian laporan mereka. Pejabat pemerintah Lebanon di Beirut menyatakan optimisme, tetapi menekankan bahwa keputusan sekarang ada di tangan Israel. Gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Hezbollah dan Israel mengenakan penuh implementasi kesepakatan yang disepakati pada akhir perang sebelumnya antara Israel dan Hezbollah pada tahun 2006. Sebagai hasilnya, pasukan Lebanon akan ditempatkan di wilayah perbatasan dengan Israel untuk mencegah kembali pasukan Hezbollah. Hezbollah telah menargetkan utara Israel dengan roket dan drone selama lebih dari setahun sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok militan Palestina Hamas di Jalur Gaza. Israel awalnya merespons tembakan oleh Hezbollah dengan serangan balasan, tetapi sejak September telah melancarkan serangan udara besar di negara itu dan serangan darat di selatan Lebanon. PBB: 45 tentara Lebanon tewas dalam serangan Israel sejauh ini. Sementara itu, pasukan perdamaian PBB di Lebanon mengecam serangan oleh Israel terhadap tentara Lebanon selama perangnya dengan Hezbollah. Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan 45 tentara Lebanon telah tewas sejauh ini dalam serangan Israel terhadap target di Lebanon. “UNIFIL sangat prihatin dengan banyaknya serangan terhadap Tentara Lebanon di dalam wilayah Lebanon, meskipun mereka menyatakan tidak terlibat dalam perselisihan antara Hezbollah dan Israel,” demikian pernyataan itu. Serangan semacam itu merupakan “pelanggaran nyata” hukum humaniter internasional, kata UNIFIL. Tentara Lebanon bukan pihak aktif dalam perang antara Hezbollah dan militer Israel. Asap tebal membubung setelah serangan udara Israel yang menyasar area di pinggiran selatan Beirut. Orang-orang berdiri di depan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di area Tayouneh di pinggiran selatan Beirut. Serangan udara Israel kembali melanda pinggiran selatan Beirut, setelah serangan malam yang intensif.