Pasukan bersenjata Israel mengirimkan pemberitahuan panggilan kepada puluhan ribu tentara cadangan menjelang keputusan apakah akan memperluas serangan mereka di Jalur Gaza, menurut laporan media.
Sebuah serangan besar bisa dimulai dalam beberapa hari mendatang, laporan situs berita Israel ynet.
Kabinet keamanan Israel dijadwalkan untuk mendiskusikan perluasan perang Gaza pada hari Minggu. Menurut laporan media Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah setuju secara prinsip dengan rencana tersebut.
Perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, ketika sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 diculik ke Jalur pantai.
Menurut Israel, dari 59 sandera yang masih ditahan di Gaza, 35 tidak lagi hidup.
Israel berencana untuk meningkatkan serangan mereka untuk menekan organisasi militan Palestina Hamas agar melepaskan sandera yang tersisa.
Setelah gencatan senjata selama hampir dua bulan, militer Israel melanjutkan serangan mereka di Jalur Gaza pada 18 Maret.
The Jerusalem Post melaporkan bahwa mobilisasi yang direncanakan adalah besar, namun masih jauh lebih kecil dari mobilisasi yang diluncurkan segera setelah serangan Oktober 2023.
Sebagian tentara cadangan akan menggantikan pasukan reguler yang saat ini dikerahkan di perbatasan utara atau di Tepi Barat sehingga mereka pada gilirannya dapat dikirim ke Jalur Gaza, kata ynet.
Perluasan serangan kemungkinan akan memperburuk situasi putus asa di Jalur Gaza, dengan kondisi yang digambarkan sebagai kritis oleh organisasi bantuan.
Israel telah menghentikan pasokan bantuan masuk ke area yang tersegel, tempat tinggal sekitar 2 juta warga Palestina, selama dua bulan.
Serangan Israel menewaskan 11 orang di Gaza
Serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan di selatan Jalur Gaza telah menewaskan setidaknya 11 orang, termasuk wanita dan anak-anak, kata juru bicara badan perlindungan sipil yang dikendalikan Hamas pada hari Sabtu.
Juru bicara militer Israel mengonfirmasi bahwa telah terjadi serangan di area tersebut yang menargetkan apa yang dia sebut sebagai teroris Hamas.
Orang membawa jenazah seorang anak Palestina, yang kehilangan nyawanya setelah serangan Israel menargetkan warga Palestina yang tinggal di rumah-rumah dan tenda darurat, di Rumah Sakit Nasser. Doaa El-Baz/APA Images via ZUMA Press Wire/dpa