Kelompok tersebut mengatakan ledakan tersebut ditargetkan pada layanan penuntutan Taliban untuk ‘membalas dendam Muslim’ yang ditahan di penjaranya. ISIS (ISIL) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan setidaknya enam orang. Dalam unggahan Telegram pada Selasa, ISIL mengatakan salah satu anggotanya meledakkan rompi bom di ibu kota Afghanistan sehari sebelumnya, menargetkan layanan penuntutan pemerintah Taliban. Bomber menunggu hingga karyawan pemerintah selesai shift mereka dan kemudian meledakkan bahan peledak di tengah kerumunan, tulisannya mengatakan. Tiga belas orang terluka dalam serangan di daerah Qala-e-Bakhtiar selatan Kabul, menurut juru bicara polisi Kabul Khalid Zadran. ISIL, yang menyebut korban lebih dari 45, mengatakan serangan itu sebagai balas dendam atas ‘Muslim yang ditahan di penjara Taliban’. Ancaman keamanan terbesar Afghanistan Meski kekerasan secara keseluruhan telah berkurang di Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban tahun 2021, afiliasi ISIL di wilayah Khorasan – Negara Islam di Provinsi Khorasan (ISKP) – tetap aktif, secara teratur menargetkan warga sipil, orang asing, dan pejabat Taliban dengan serangan senjata dan bom. Serangan bunuh diri terakhir di Afghanistan yang diklaim oleh bab regional ISIL terjadi di kota selatan Kandahar – markas sejarah Taliban – pada Maret. Bom tersebut, menyerang sekelompok orang yang menunggu di luar cabang bank, menewaskan lebih dari 20 penonton. Pada tahun 2022, serangan bom bunuh diri yang terkait dengan ISIL menewaskan 53 orang, termasuk 46 gadis dan wanita muda, di sebuah pusat pendidikan di lingkungan Syiah Kabul. Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada kantor berita AFP bulan lalu bahwa ISIL “ada” di negara itu sebelumnya tetapi Taliban “menekan mereka dengan sangat keras”. “Tidak ada kelompok semacam itu yang ada di sini yang bisa membahayakan siapa pun,” kata Mujahid.