Iran memanggil duta besar Prancis di Teheran untuk memprotes pernyataan "menghina" yang diucapkan oleh menteri luar negeri Prancis setelah seorang sineas Iran memenangkan penghargaan tertinggi di Festival Film Cannes.
Sutradara Iran, Jafar Panahi, memenangkan Palme d’Or bergengsi untuk filmnya It Was Just an Accident pada Sabtu lalu, sebuah drama politik yang terinspirasi dari masa penahanannya.
Setelah kemenangan tersebut, menteri luar negeri Prancis Jean-Noël Barrot menyatakan bahwa kemenangan Panahi adalah "gerakan perlawanan terhadap penindasan rezim Iran".
Hal ini memicu ketegangan diplomatik. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Mohammad Tanhaei, menyebut komentar tersebut sebagai "ucapan menghina dan tuduhan tak berdasar", menurut media pemerintah.
Dalam pertemuan dengan duta Prancis, Tanhaei menyatakan bahwa pernyataan Barrot merupakan "campur tangan yang terang-terangan" dalam urusan dalam negeri Iran, seperti dilaporkan oleh PressTV Iran.
Ia menggambarkan pesan ucapan selamat tersebut sebagai "tidak bertanggung jawab dan provokatif", serta menambahkan bahwa Prancis "sama sekali tidak punya kewenangan moral" untuk berkomentar tentang Iran, mengacu pada kegagalan Prancis mendukung rakyat Palestina di Gaza.
Tanhaei menuntut penjelasan resmi dari pemerintah Prancis, dan sang duta mengatakan akan menyampaikan pesan tersebut ke Paris.
Panahi telah beberapa kali masuk dan keluar penjara dalam beberapa tahun terakhir karena kritik pedasnya terhadap pemerintahan Iran.
Ia menjalani tujuh bulan dari hukuman enam tahun sebelum dibebaskan pada Februari 2023.
Sebelumnya, pada 2010, ia dihukum enam tahun karena mendukung protes anti-pemerintah dan membuat "propaganda melawan sistem", meski hanya menjalani dua bulan saat itu.
Selain hukuman penjara, ia juga dilarang membuat film dan bepergian ke luar negeri selama 20 tahun.
Meski begitu, ia diam-diam merekam It Was Just an Accident di Iran.
Film ini mengisahkan lima warga Iran biasa yang berhadapan dengan seorang pria yang mereka yakini pernah menyiksa mereka di penjara—karakter yang terinspirasi dari percakapan Panahi dengan sesama narapidana tentang "kekerasan dan kebrutalan pemerintah Iran".
Dalam pidato penerimaannya, ia mendesak sesama warga Iran untuk "bersatu".
"Jangan ada yang berani memberi tahu kita harus pakai baju apa, harus melakukan apa, atau tidak boleh melakukan apa."
Tak lama setelah upacara—penampilan pertamanya di festival film internasional dalam 15 tahun—ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan kembali ke Teheran.
"Begitu urusan di sini selesai, saya akan pulang ke Iran," ujarnya di Cannes. "Dan saya akan bertanya pada diri sendiri, film apa yang akan saya buat selanjutnya."