Mantan perwira intelijen militer memperingatkan akan adanya konfrontasi yang semakin dekat seiring upaya Suriah untuk merealisasikan kesepakatan 1974 dengan Israel.
Kolonel (Purn.) Dr. Jacques Neriah dari IDF, seorang mantan perwira senior di Intelijen Militer, memperingatkan pada hari Minggu tentang “ronde kedua” yang akan segera terjadi melawan Iran. Ia menyatakan bahwa para operatif Hezbollah telah diperintahkan untuk menjauhkan diri dari ponsel mereka dalam beberapa hari terakhir.
“Ada perasaan bahwa perang akan datang, bahwa balas dendam Iran sedang dipersiapkan. Bangsa Iran tidak akan mampu hidup lama dengan penghinaan ini,” ujarnya kepada Udi Segal dan Anat Davidov di 103FM.
“Jika laporan itu benar dan akan ada pertemuan antara kedua pemimpin, ini adalah berita besar. Kita memimpikan ini, kita menginginkan ini, dan kini hal itu terwujud di depan mata kita.”
Pembicaraan Terkini Antara Israel dan Suriah mengenai Kesepakatan Politik
Neriah juga menyoroti pembicaraan terkini antara Israel dan Suriah mengenai pembaruan kesepakatan politik.
“Dalam keadaan yang berbeda, ini akan menjadi berita utama di semua media Suria. Siapa yang tidak memimpikan perjanjian damai dengan Suriah? Karena situasi yang berkembang di lapangan, kita mungkin akan mencapai sebuah kesepakatan keamanan. Pihak Suriah ingin kembali ke perjanjian disengagement 1974. Sebagai bukti keseriusan mereka, mereka mencegat pengiriman senjata Hezbollah dan mencegah organisasi teroris itu untuk membangun kembali kekuatannya.”
Ahmed Al-Sharaa berdiri di puncak Gunung Qasioun, yang menghadap ke kota Damaskus, 9 Desember 2024. (kredit: Wikimedia Commons/Presidency of the Syrian Arab Republic)
“Ini berakar dari konvergensi kepentingan. Pihak Suriah ingin front Israel tetap tenang. Terdapat sebuah langkah strategis di sini, di mana Suriah, di bawah kekuasaan [Ahmed] al-Sharaa, telah berhasil mematahkan cengkeraman yang coba diterapkan Iran terhadap Israel. Runtuhnya Bashar al-Assad menyebabkan Hezbollah kolaps sebagai kekuatan regional. Iran memandang rezim al-Sharaa sebagai sesuatu yang harus ditumbangkan,” tambahnya.