EPA-EFE/Shutterstock
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi (tengah) bertemu dengan diplomat Eropa di Jenewa pada hari Jumat.
Iran menyatakan tidak akan melanjutkan pembicaraan soal program nuklirnya selagi masih diserang, beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Israel memperingatkan tentang konflik “berkepanjangan” melawan republik Islam tersebut.
Pertukaran tembak terus berlanjut pada Jumat, saat Iran melepaskan lagi sejumlah rudal ke Israel utara, sementara Israel menargetkan puluhan lokasi di Iran.
Menteri Luar Negeri Israel, Eyal Zamir, dalam pidato video mengatakan negaranya harus siap menghadapi “kampanye berkepanjangan” dan memperingatkan tentang “hari-hari sulit di depan.”
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu diplomat Eropa di Jenewa yang mendesaknya untuk menghidupkan kembali upaya diplomatik dengan AS terkait program nuklir Teheran.
Tapi Araghchi menyatakan Iran siap mempertimbangkan diplomasi hanya jika “agresi Israel dihentikan.”
Dia menambahkan bahwa program nuklir Iran damai, dan serangan Israel merupakan pelanggaran hukum internasional, seraya menegaskan Iran akan terus “melaksanakan hak sahnya untuk membela diri.”
“Saya perjelas, kemampuan pertahanan Iran tidak bisa dinegosiasikan,” katanya.
Duta Besar Israel untuk PBB menuduh Iran memiliki “agenda genosida” dan menjadi ancaman terus-menerus, menambahkan Israel tidak akan berhenti menyerang fasilitas nuklir hingga “dibongkar.”
Trump: Iran Enggan Bicara dengan Eropa
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat bahwa Iran memiliki waktu “maksimal” dua pekan untuk menghindari serangan udara AS, menyarankan dia bisa mengambil keputusan sebelum tenggat waktu 14 hari yang dia tetapkan pada Kamis.
“Saya kasih mereka waktu, dan dua pekan adalah batas maksimal,” kata Trump kepada wartawan.
Dia menambahkan tujuannya adalah untuk “melihat apakah orang-orang kembali waras.”
Trump juga meremehkan pembicaraan antara Araghchi dan menteri luar negeri Inggris, Prancis, Jerman, dan Uni Eropa.
“Iran tidak mau bicara dengan Eropa. Mereka mau bicara dengan kami. Eropa tidak bisa membantu dalam hal ini,” ujar Trump.
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyatakan AS memberikan “jendela waktu singkat” untuk menyelesaikan krisis di Timur Tengah, yang dia sebut “sangat berbahaya dan serius.”
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan “kami mengundang menteri Iran untuk mempertimbangkan negosiasi dengan semua pihak, termasuk AS, tanpa menunggu penghentian serangan, yang juga kami harapkan.”
Barrot menegaskan “tidak ada solusi definitif melalui cara militer untuk masalah nuklir Iran” dan memperingatkan bahwa “berbahaya ingin memaksakan perubahan rezim” di Iran.
Saat pembicaraan di Jenewa berlangsung, pertukaran tembak antara Israel dan Iran terus terjadi.
Israel terkena serangan baru dari Iran dengan militer Israel melaporkan 20 rudal menargetkan Haifa.
Satu perempuan Israel meninggal karena serangan jantung, menambah total korban Israel sejak konflik dimulai menjadi 25.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan mereka menyerang lokasi penyimpanan dan peluncuran rudal balistik di Iran barat.
Selama seminggu terakhir, serangan udara Israel menghancurkan fasilitas militer dan senjata Iran, serta membunuh komandan militer dan ilmuwan nuklir senior.
Kementerian Kesehatan Iran menyatakan pada Minggu setidaknya 224 orang tewas, tapi kelompok HAM menyebut korban tidak resmi mencapai 639 pada Kamis.
Iran telah meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas serangan udara tersebut.