Menurut seorang pejabat sumber daya air Irak, proyek perdana nantinya akan mencakup tiga bendungan penampung air dan tiga inisiatif reklamasi lahan.
Irak menandatangani kesepakatan dengan Turki pada hari Minggu, yang mana proyek infrastruktur air yang akan dilaksanakan perusahaan Turki akan dibiayai dari hasil penjualan minyak, ungkap seorang pejabat Turki.
Kantor perdana menteri Irak menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua negara telah menandatangani kesepakatan mengenai mekanisme implementasi untuk perjanjian kerjasama air yang telah disepakati tahun lalu. Tidak rincian lebih lanjut diberikan mengenai mekanisme tersebut.
**Komite baru akan dibentuk untuk proyek-proyek**
Pemerintah Irak akan membentuk suatu komite khusus untuk proyek-proyek infrastruktur air dan mengundang penawaran dari perusahaan-perusahaan Turki, dengan pembayaran proyek akan dibiayai dari pendapatan penjualan minyak Irak ke Turki, jelas pejabat Turki itu.
Seorang pejabat sumber daya air Irak menyebutkan bahwa proyek perdana yang diantisipasi dibawah perjanjian ini mencakup tiga proyek bendungan penampung air dan tiga inisiatif reklamasi lahan.
Kerangka perjanjian air awal ditandatangani pada April 2024 selama kunjungan Presiden Turki Tayyip Erdogan ke Baghdad, yang menandai fase baru hubungan yang lebih baik antara kedua negara tetangga setelah bertahun-tahun mengalami ketegangan.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani perjanjian bilateral selama pertemuan mereka di Baghdad, Irak, 22 April 2024. (kredit: Ahmad Al-Rubaye/Pool via REUTERS)
Kelangkaan sumber daya air di Irak telah lama menjadi isu antara kedua negara, mengingat sekitar 70% sumber daya air Irak bersumber dari negara tetangga, khususnya melalui Sungai Tigris dan Efrat. Kedua sungai tersebut mengalir melalui wilayah Turki.