Insiden Diduga ‘Drone’ Goyang Konvoi Kapal Gaza

Yahoo menggunakan AI untuk menghasilkan rangkuman dari artikel ini. Ini berarti informasi mungkin tidak selalu sesuai dengan isi artikel yang sesungguhnya. Melaporkan kesalahan membantu kami meningkatkan pengalaman.

Generate Key Takeaways

Meskipun Global Sumud Flotilla telah menyatakan bahwa “tidak ada yang dapat membungkam suara-suara perdamaian maupun momentum solidaritas internasional,” jelas bahwa insiden tersebut telah meninggalkan kekhawatiran pada grup tersebut. Armada yang menuju Gaza telah diguncang oleh apa yang mereka klaim sebagai serangan drone. Tunisia telah membantah bahwa sebuah drone menyerang salah satu kapal dalam flotilla ini. Video yang beredar nampak memperlihatkan semacam objek berapi menghantam kapal Family sepanjang 33 meter, salah satu kapal terbesar dalam armada.

Para penyelenggara flotilla menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada pukul 02.00 dini hari. Mereka mengklaim pada pukul 04.00 bahwa “tekad” mereka masih kuat. Kelompok ini tiba di lepas pantai Tunisia pada hari Sabtu dan disambut oleh para pendukungnya di pelabuhan Sidi Bou Said pada tanggal 7 dan 8 September. Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, tiba untuk menyambut flotilla pada tanggal 8 September.

Flotilla tersebut diharapkan melanjutkan perjalanan menuju Gaza minggu ini. Mereka juga berencana untuk bertemu dengan puluhan kapal lainnya. Armada ini berangkat dari Barcelona pada 1 September dengan sekitar 20 kapal. Beberapa kapal memutar balik akibat cuaca buruk. Flotilla kemudian berlabuh di lepas Minorca selama dua hari sebelum melakukan penyeberangan ke Tunisia pada tanggal 5-7 September. Selama perjalanan, para anggota flotilla dilaporkan sangat paranoid terhadap kehadiran drone. Ketika berada di lepas Minorca, mereka juga mengaku melihat drone.

Flotilla sebelumnya dan upaya mereka menjangkau Gaza

MEMBACA  Harga minyak naik setelah Iran menyita kapal tanker minyak

Ini bukan pertama kalinya aktivis pada sebuah flotilla yang menuju Gaza mengklaim diserang oleh drone. Sebuah kapal bernama Conscience juga diduga diserang di lepas Malta pada Mei 2025. Kapal itu diorganisir oleh Freedom Flotilla Coalition. Insiden yang diduga tersebut menggagalkan rencana kelompok itu pada bulan Mei. Pada bulan Juni, kapal lain bernama Madleen mencoba mencapai Gaza tetapi diboarding oleh IDF.

Rekaman CCTV menunjukkan cahaya dari api yang mengenai kapal Global Sumud Flotilla (GSF) di perairan Tunisia, 8 September 2025, dalam tangkapan layar ini dari video handout. (kredit: GLOBAL SUMUD FLOTILLA/HANDOUT via REUTERS)

Pasca dugaan serangan drone pada 9 September, flotilla tersebut tetap berlabuh di lepas pantai Tunisia. Mereka berada di dekat marina Sidi Bou Said, sebuah kota pesisir yang asri di utara Tunis. Kawasan ini terkenal dengan kafe dan galeri seninya, serta populer di kalangan turis. Flotilla kini telah terganggu oleh klaim serangan drone tersebut. Mereka telah menggelar konferensi pers dan mencari perhatian dari insiden itu.

Tingkat kerusakan pada kapal bernama *Family* pasca insiden masih belum jelas. Kapal ini merupakan salah satu yang terbesar. Bukanlah sebuah kapal layar, melainkan lebih mirip kapal pesiar mewah. Terdapat beberapa kapal non-layar besar lainnya dalam kelompok tersebut. Namun, sebagian besar armada terdiri dari kapal-kapal layar. Grup ini diharapkan akan bergabung dengan lebih banyak kapal yang datang dari Italia. Belum jelas apakah insiden “drone” ini telah menggagalkan atau menunda rencana-rencana tersebut.