IDF Bersiap Memperketat Penindakan terhadap Penghindar Wajib Militer Haredi

Teks Bahasa Indonesia (Level C2):

IDF telah mengirimkan 80.000 surat wajib militer kepada pria Haredi dan bersiap melakukan operasi penangkapan besar-besaran di seluruh negeri, bekerja sama dengan Polisi Israel.

IDF berencana memperketat tindakan terhadap Haredi (ultra-Ortodoks) yang mangkir wajib militer, dengan memperpendek masa tunggu sebelum penangkapan, menurut laporan N12 pada Rabu.

Setidaknya 54.000 surat wajib militer telah dikirim ke pria Haredi sebulan terakhir, dan IDF mempersiapkan operasi penangkapan massal di seluruh negeri bersama Polisi Israel.

Kriteria saat ini menyatakan bahwa siapapun yang menghindari wajib militer lebih dari 540 hari akan dipenjara, sedangkan yang mangkir dalam waktu lebih singkat akan menjalani proses sidang cepat sebelum direkrut.

Militer meningkatkan penegakan wajib militer jelang Rosh Hashanah, ketika ribuan Haredim diperkirakan bepergian ke Uman, Ukraina, dengan menyiapkan sistem untuk menangkap pelanggar di Bandara Ben-Gurion.

Pada September, IDF akan memberikan masa amnesti parsial, memungkinkan pelanggar mendaftar tanpa ditangkap, dengan syarat menjalani dinas militer penuh selama satu tahun, menurut N12. Dalam kasus ini, tuduhan mangkir akan diubah menjadi vonis bersyarat.

Moshe Gafni (R) dan Arye Deri (L). (kredit: Flash 90)

Ketua fraksi Degel HaTorah dari United Torah Judaism, MK Moshe Gafni, mengkritik Jaksa Agung Gali Baharav-Miara atas perannya dalam prosedur penegakan baru.

“Baharav-Miara menyatakan diri sebagai pejuang utama melawan dunia Taurat, murid-muridnya, dan penopang bangsa Yahudi. Kami tak akan izinkan siapa pun menghentikan pelajar yeshiva dari mempelajari Taurat. Sejarah telah mengajarkan bahwa upaya menghalangi pembelajaran Taurat selalu berakhir buruk,” kata Gafni.

Ketua Shas Arye Deri juga mengkritik Baharav-Miara, menyebut instruksinya yang “kejam… terhadap pelajar Taurat di negara Yahudi adalah aib dan kegilaan. Penggunaan tindakan ekstrem, seperti untuk kriminal, terhadap

MEMBACA  Pemerintah Bolivia membantah percobaan pembunuhan terhadap Evo Morales