Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru secara keseluruhan

Hamas telah menamai Yahya Sinwar sebagai kepala baru mereka, menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas di Tehran minggu lalu.

Sejak tahun 2017, Sinwar telah melayani sebagai pemimpin kelompok di dalam jalur Gaza. Sekarang dia akan menjadi pemimpin sayap politiknya.

Diperkirakan Sinwar tetap berada di jalur Gaza, meskipun keberadaannya saat ini tidak diketahui.

Pengumuman ini datang pada saat ketegangan meningkat di Timur Tengah, ketika Iran dan sekutunya mengancam akan melakukan pembalasan atas pembunuhan Haniyeh, yang mereka salahkan kepada Israel. Israel belum memberikan komentar.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan pemimpin Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan,” ujar pernyataan dari Hamas.

Sinwar saat ini berada di daftar pencarian orang teratas Israel. Badan keamanan Israel percaya bahwa dia menjadi otak perencanaan dan pelaksanaan serangan pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas dan 251 dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera.

Sinwar tidak pernah terlihat di publik sejak serangan pada Oktober, dan diyakini bersembunyi “10 lantai di bawah tanah” di Gaza, menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Hamas belum merilis detail tentang bagaimana dia akan memimpin biro politik kelompok tersebut.

Pada tahun 2015, AS menyertakan Sinwar dalam daftar hitam mereka sebagai “teroris internasional”.

MEMBACA  Ribuan orang berkumpul di Madrid untuk mendesak pemimpin Spanyol Pedro Sánchez agar tidak mengundurkan diri.