Seorang remaja India membuat comeback pada hari ketiga setelah kalah dalam gim pembuka dan imbang dalam gim kedua melawan juara dunia China yang berkuasa di Singapura.
Gukesh Dommaraju dari India telah memenangkan gim ketiga dari Final Kejuaraan Catur Dunia yang sedang berlangsung melawan juara dunia berkuasa Ding Liren dari China untuk menyamakan skor keseluruhan menjadi 1,5-1,5 di Singapura.
Gukesh menyamakan skor pertandingan menjadi 1,5-1,5!
📷 Eng Chin An pic.twitter.com/Oc9ZYO2NNf
— Federasi Catur Internasional (@FIDE_chess) 27 November 2024
“Rasanya luar biasa,” kata Gukesh setelah gim ketiga.
“Kedua hari terakhir saya puas dengan permainan saya. Permainan saya hari ini bahkan lebih baik, saya merasa baik di papan dan hari ini saya berhasil mengalahkan lawan saya yang selalu menyenangkan.”
Gukesh kalah dalam gim pembuka pada hari Senin dan mengakui bahwa sarafnya merusaknya dalam final dunia pertamanya melawan lawan yang berusia 32 tahun.
“Tentu saja, saya gugup… itu akan mengejutkan jika saya bilang saya tidak gugup, saya pasti gugup,” kata Gukesh kepada wartawan setelah pertandingan.
“Tapi setelah permainan dimulai, saya tenang… Saya pikir saya bermain catur yang bagus… dan kemudian saya agak terbalik.”
Para finalis bermain imbang dalam gim kedua, pada hari Rabu, dan memasuki istirahat dengan skor yang sama.
Dengan usianya, Gukesh adalah pemain termuda dalam sejarah yang menantang Kejuaraan Dunia dan dia akan berharap untuk melampaui Garry Kasparov sebagai juara catur dunia yang belum terbantahkan termuda.
Ada 14 hari pertandingan dan empat hari istirahat yang dijadwalkan untuk mahkota catur dunia.
Pemain pertama yang mendapatkan 7,5 poin akan dinyatakan sebagai pemenang dengan tie-break dijadwalkan jika pemain imbang pada tujuh poin setelah 14 gim.
Gukesh telah menjadi bintang di India yang gila akan kriket, dengan penggemar muda dan tua mengikuti performanya dalam final di Resorts World Sentosa Singapura.