Peringatan kesehatan dan kebakaran telah dikeluarkan di berbagai negara di Eropa selatan, dengan suhu diperkirakan melebihi 40°C di beberapa tempat selama akhir pekan.
Italia, Yunani, Prancis, Spanyol, dan Portugal termasuk negara yang terdampak—kota Sevilla di Spanyol diprediksi mencapai 42°C.
Udara panas dari Afrika Utara yang menyebar ke Balkan hingga destinasi wisata seperti Kroasia turut menyebabkan lonjakan suhu ini.
BBC Weather menyebut gelombang panas ini “sangat intens” untuk waktu ini tahun—biasanya benua Eropa mengalami suhu setinggi ini pada Juli atau awal Agustus.
Di Spanyol, petugas darurat siaga untuk menangani lonjakan kasus heatstroke, khususnya pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.
Otoritas Italia menyarankan warga di beberapa kota termasuk Roma, Milan, dan Venesia—tempat selebritas ternama berkumpul untuk pernikahan pendiri Amazon Jeff Bezos dan presenter TV Lauren Sanchez—untuk tetap di dalam ruangan antara pukul 11:00 hingga 18:00 waktu setempat.
Sementara itu, Prancis sudah mengalami gelombang panas lebih dari sepekan. Peringatan panas oranye—level kedua tertinggi—dikeluarkan untuk wilayah selatan pada Jumat.
Di Marseille, kolam renang umum dibuka gratis hingga gelombang panas berakhir.
Peringatan kuning dan amber juga berlaku di sebagian Inggris akhir pekan ini, dengan suhu hingga 32°C. Gelombang panas diprediksi berlangsung hingga Selasa malam.
Kebakaran hutan sudah melanda beberapa wilayah Eropa, termasuk Yunani, di mana kota pesisir dekat Athena terbakar hingga merusak rumah—warga terpaksa evakuasi.
Meski sulit mengaitkan cuaca ekstrem tertentu dengan perubahan iklim, gelombang panas semakin sering dan intens akibat perubahan iklim.
Ilmuwan World Weather Attribution yang menganalisis pengaruh perubahan iklim pada cuaca ekstrem menyebut gelombang panas Juni dengan tiga hari berturut-turut di atas 28°C sekarang 10 kali lebih mungkin terjadi dibanding era pra-industri.