Gambar Buatan AI Disalahartikan sebagai Persiapan Hong Kong Hadapi Topan Super Ragasa

Pada akhir September, Topan Super Ragasa menerjang Filipina, Taiwan, dan Tiongkok selatan, mengakibatkan lebih dari dua puluh korban jiwa di kawasan tersebut serta meninggalkan jejak kehancuran di mana-mana. Namun demikian, gambar-gambar yang diklaim di internet sebagai persiapan menghadapi badai—yang memperlihatkan gedung-gedung dan transportasi umum dibungkus plastik serta diikat ke tanah—ternyata merupakan hasil kreasi artificial intelligence. Pembuatnya telah mengonfirmasi kepada AFP bahwa itu bukan foto yang sebenarnya.

“Topan Ragasa sedang mengamuk. Hujan deras diprakirakan berlangsung hingga Kamis. Persiapan di Hong Kong sangat teliti sekali. Bus, mobil, kereta, dan beberapa gedung pencakar langit dibungkus plastik tebal untuk mencegah terulangnya bencana serupa tahun 2018,” demikian bunyi sebuah unggahan berbahasa Indonesia di Instagram tanggal 24 September 2025.

Sebuah gambar yang dibagikan bersama unggahan tersebut menampilkan sebuah bus, pesawat terbang, dan trem yang terbungkus plastik bening, dengan tali-tali mengikat kendaraan itu ke tanah.

Screenshot dari unggahan palsu di Instagram yang diambil pada 29 September 2025, dengan tanda silang merah yang ditambahkan oleh AFP

Unggahan serupa yang menunjukkan pencakar langit dan patung-patung yang juga dibungkus plastik bening dibagikan di TikTok dan Facebook.

Unggahan-unggahan ini beredar ketika Hong Kong dan sebagian Tiongkok selatan berada dalam status siaga tinggi menjelang kedatangan Topan Super Ragasa, memaksa otoritas Tiongkok menutup sekolah dan usaha di setidaknya 10 kota (tautan arsip).

Badai ini, yang dicap sebagai yang terkuat sejauh ini tahun ini oleh otoritas cuaca Hong Kong, juga menghantam Filipina, Taiwan, dan Makau sebelum menerobos Tiongkok selatan dengan kecepatan angin hingga 145 kilometer per jam (tautan arsip).

Perjalanan Ragasa melintasi Taiwan menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai puluhan lainnya ketika sebuah danau penghalang jebol di Kabupaten Hualien Timur, menurut para pejabat. Di Filipina, lebih dari selusin orang juga meninggal.

MEMBACA  Tersangka pria dihadapkan dengan video pelecehan dalam kasus pemerkosaan massal di Prancis

Di Hong Kong, dampaknya tidak terlalu parah, meskipun masih menyebabkan banjir, pohon tumbang, dan pembatalan penerbangan.

Banyak pengguna media sosial Indonesia tampaknya mempercayai bahwa foto-foto tersebut asli, dengan beberapa mengklaim hal itu menunjukkan betapa seriusnya otoritas Hong Kong dalam mempersiapkan diri menghadapi topan.

“Mereka benar-benar waspada di sana. Semuanya patuh pada peraturan,” komentar seorang pengguna di Facebook.

Akan tetapi, gambar-gambar yang beredar di internet tersebut merupakan hasil generasi artificial intelligence.

Ketidakkonsistenan Visual

Setelah diamati lebih saksama, gambar-gambar tersebut memperlihatkan ketidakkonsistenan visual—seperti kesalahan tipografi pada papan tanda, pemandangan yang terdistorsi, dan sayap pesawat yang tidak sejajar—mengindikasikan bahwa gambar-gambar itu dihasilkan oleh AI.

Ketidakkonsistenan visual dalam gambar AI yang disorot oleh AFP

Gambar-gambar itu juga menampilkan watermark “HKAIGUY”. Pencarian di Instagram menemukan sebuah akun dengan nama yang sama, yang bio-nya mendeskripsikan pengguna sebagai “AI Meme Guy from HK” dan secara konsisten membagikan gambar-gambar hasil AI (tautan arsip).

Dalam sebuah unggahan tanggal 23 September, akun tersebut membagikan serangkaian 20 gambar yang menunjukkan gedung-gedung dan kendaraan terbungkus plastik bening dengan keterangan: “Topan Super Ragasa? Hong Kong tidak takut.” (tautan arsip)

Unggahan tersebut juga menyertakan label AI, yang mengindikasikan bahwa gambar-gambar itu dibuat atau disunting menggunakan perangkat AI (tautan arsip).

Perbandingan screenshot gambar dalam unggahan palsu (kiri) dan unggahan Instagram dari HKAIGUY dengan label AI yang disorot oleh AFP

Pemilik akun tersebut mengonfirmasi bahwa gambar-gambarnya telah dimanipulasi secara digital.

“Gambar-gambar tersebut sepenuhnya diciptakan menggunakan AI,” ujar pemilik akun kepada AFP pada tanggal 26 September.

“Imej surealis itu dimaksudkan untuk memantik momen keceriaan, barangkali bahkan senyuman, di tengah ketegangan persiapan menghadapi topan. Di Hong Kong, kami sudah akrab dengan badai, tapi dorongan kreatif dapat memperkuat pentingnya keselamatan sembari memupuk rasa kebersamaan dan optimisme.”

MEMBACA  Kenaikan dan kejatuhan Matt Gaetz dalam delapan hari liar

AFP sebelumnya telah membantah klaim-klaim palsu tentang Topan Ragasa di sini dan di sini.