Festival Seni Jalanan Perdana Lagos Ubah Kota Jadi ‘Galeri Terbuka’

Toyin Adedokun / AFP via Getty Images

Bagian-bagian dari kota terbesar Nigeria, Lagos, telah berubah menjadi “galeri terbuka”, menurut penyelenggara festival seni jalanan perdana kota tersebut.

“Kami percaya seni tak seharusnya terkurung hanya di galeri dan museum,” ujar Osa Okunkpolor, seorang seniman grafiti Nigeria yang dikenal sebagai Osa Seven, dan salah satu pendiri festival, kepada kantor berita Reuters.

“Seni publik memungkinkan masyarakat berinteraksi dengan kreativitas dalam lingkungan keseharian mereka. Ini tentang memberikan harapan dan menunjukan apa yang seni mampu lakukan untuk membentuk masyarakat.”

Sodiq Adelakun / REUTERS

Karya-karya seni ini dipamerkan di Ozumba Mbadiwe Avenue, jalan ramai di Victoria Island di jantung kota.

Toyin Adedokun / AFP via Getty Images
Sodiq Adelakun / REUTERS

Meski Lagos dikenal dengan kancah seni, kehidupan malam, dan kreativitasnya yang dinamis, seni jalanan relatif belum begitu dikenal.

“Visibilitasnya belum terlalu kuat dibandingkan negara-negara Afrika lain,” kata pelukis Ernest Ibe kepada kantor berita AFP.

“Jadi, ini sebuah tantangan, tetapi negara ini sedang berkembang. Kita mulai memahami dampak mural sosial dan bagaimana ia mempengaruhi kita secara sosial dan lingkungan pada umumnya.”

Sodiq Adelakun / REUTERS

Lukisan ini dibuat oleh Babalola Oluwafemi, seniman Nigeria yang terbang dari kota Manchester di Inggris.

“Saya hanya ingin menceritakan bagaimana orang-orang Lagos suka berpesta, suka pergi ke pesta, suka menikmati makanan. Dan mereka suka tampil penuh warna,” katanya kepada AFP.

Burung merak sering digunakan untuk melambangkan keindahan dan kebanggaan dalam seni Nigeria, menurut laporan AFP.

“Segala hal di Lagos itu berbeda. Banyak sekali mobil, banyak sekali kemacetan—dan banyak sekali komentar dari orang-orang yang lewat [berkata] ‘Kerja bagus’,” ujar sang seniman berusia 32 tahun itu.

MEMBACA  Pengakuan Terbuka Ekitike Setelah Diberi Kartu Merah Gara-Gara Melepas Jersey

Sodiq Adelakun / REUTERS

“Lagos adalah tempat di mana kita menemukan sukacita,” kata seniman Ashaolu Oluwafemi, 34, kepada AFP.

“Ada sukacita, ada perjuangan. Bahkan dalam suasana perjuanganmu, kamu harus bersukacita. Kamu harus membuat dirimu bahagia.”

Toyin Adedokun / AFP via Getty Images

Festival ini dibuka pada hari Rabu dan berlanjut hingga Senin, 15 Desember.

Toyin Adedokun / AFP via Getty Images
Sodiq Adelakun / REUTERS

Kebanyakan seniman adalah orang Nigeria, tetapi Ottograph bepergian dari kota Amsterdam di Belanda untuk melukis muralnya.

Sodiq Adelakun / REUTERS

Informasi lebih lanjut tentang seni Afrika dari BBC:
Getty Images/BBC

Tinggalkan komentar