Badai Erin, Topan Kelima Musim Badai Atlantik, Mengancam Wilayah Karibia
Badai Erin, topan pertama musim Atlantik tahun ini, telah diturunkan statusnya dari Kategori 4 menjadi Kategori 3 oleh Pusat Badai Nasional AS (NHC) akibat sedikit penurunan kecepatan angin. Saat ini, Erin berada sekitar 530 km tenggara Pulau Grand Turk dengan angin maksimum 205 km/jam.
Sebelumnya, Erin sempat mencapai status Kategori 5 yang sangat berbahaya dengan angin 240 km/jam, kemudian melemah ke Kategori 4. Prediksi awal menyebutkan badai ini akan menguat pekan ini. Namun, pada Minggu, kecepatan pergerakannya melambat menjadi 22 km/jam ke arah barat laut, dengan perkiraan belokan ke utara pada Senin dan Selasa.
Gelombang besar akibat Erin akan mempengaruhi Kepulauan Leeward utara, Virgin Islands, Puerto Riko, Hispaniola, serta Turks dan Caicos dalam beberapa hari ke depan. Gelombang ini kemudian meluas ke Bahama, Bermuda, pesisir timur AS, dan Kanada Atlantik pada pertengahan pekan.
Kondisi laut yang ganas berpotensi menciptakan arus berbahaya yang mengancam nyawa. Bahama, yang memberikan layanan meteorologi untuk Turks dan Caicos, telah mengeluarkan peringatan Badai Tropis untuk pulau-pulau Inggris di tenggaranya.
Selain ancaman banjir, Erin juga meningkatkan risiko kebakaran hutan jika percikan api bertemu vegetasi kering dan diperkuat angin kencang. Andrew Siffert, Meteorolog Senior BMS Group, memperingatkan bahwa Erin bisa berubah menjadi badai kuat di lepas pantai akibat tabrakan udara panas dan dingin.
Pemerintah AS telah mengerahkan lebih dari 200 petugas dari FEMA dan lembaga lain sebagai antisipasi. Sementara itu, Puerto Riko menyiapkan 367 tempat penampungan yang siap digunakan.
Erin merupakan badai kelima yang dinamai dalam musim badai Atlantik, yang berlangsung dari 1 Juni hingga 30 November dan diprediksi lebih aktif dari biasa. Diperkirakan 6-10 badai akan terbentuk, dengan 3-5 di antaranya mencapai status mayor (angin >177 km/jam).
Para ilmuwan menghubungkan intensifikasi cepat badai Atlantik dengan perubahan iklim. Pemanasan global meningkatkan uap air di atmosfer dan suhu laut, memberikan lebih banyak energi bagi badai untuk tumbuh lebih kuat dan cepat. Hal ini mempersulit prediksi serta perencanaan tanggap darurat oleh pemerintah.
Surfer menunggang ombak di Pantai La Pared saat Badai Erin mendekat – [Foto: Ricardo Arduengo/AFP]