Erdoğan mengatakan Turki hampir menyelesaikan serangan di Irak dan Suriah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada hari Sabtu mengatakan Ankara dekat dengan mewujudkan tujuan-tujuannya dalam operasi militer yang sedang berlangsung melawan pejuang Kurdi di Irak tetangga dan utara Suriah.
Pernyataan Erdoğan datang sehari setelah Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan satu tentara tewas dan satu lainnya terluka di Irak utara setelah perangkat peledak improvisasi meledak, dan menuduh “kelompok separatis” dalam insiden tersebut.
Turki sering menggunakan istilah tersebut untuk merujuk kepada Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang. Turki, AS, dan UE juga mengklasifikasikan PKK sebagai kelompok teroris.
“Kami akan menyelesaikan penutupan wilayah operasi Claw-Lock di Irak utara dalam waktu yang sangat singkat,” kata Erdoğan kepada lulusan akademi militer di Istanbul.
Erdoğan merujuk kepada serangan yang diluncurkan Turki pada April 2022 yang bertujuan untuk menangkal serangan PKK dari utara Irak.
Turki sebelumnya setuju dengan pemerintah di Baghdad untuk berkerjasama dalam menargetkan pejuang PKK di Irak di mana kelompok tersebut berbasis.
PKK sekarang “sepenuhnya terjebak” di Irak dan Suriah, kata Erdoğan.
“Kami akan menyelesaikan titik-titik kekurangan dari sabuk keamanan sepanjang perbatasan selatan kami dengan Suriah,” tambahnya.
Turki telah melancarkan serangan darat di utara Suriah untuk mendorong milisi Kurdi dari perbatasannya sejak tahun 2016. Turki mengendalikan sebagian besar wilayah di daerah tersebut.
Erdoğan baru-baru ini merujuk kepada rencana untuk mendekati Presiden Suriah Bashar al-Assad. Presiden Turki ini di bawah tekanan domestik yang semakin besar terkait dengan lebih dari 3 juta pengungsi Suriah di Turki.
Ankara “bertekad untuk tidak membiarkan struktur apa pun yang akan menimbulkan ancaman bagi negara kami sepanjang perbatasan Irak dan Suriah,” tambah Erdoğan.

MEMBACA  Angkatan Laut memecat komandan laboratorium penelitian biomedis