Polisi bilang serangan itu dilakukan oleh para pejuang yang diduga berasal dari al-Shabab yang melancarkan serangan pada saat fajar.
Paling tidak enam personel polisi telah tewas dan empat terluka setelah serangan di sebuah kamp polisi di Kenya oleh para pejuang yang diduga berasal dari kelompok al-Shabab Somalia.
Polisi Kenya mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Minggu bahwa serangan itu dilakukan di Kabupaten Garissa, Kenya timur, di perbatasan dengan Somalia.
Laporan tersebut menambahkan bahwa para penyerang melancarkan serangan sekitar fajar di sebuah kamp yang menampung reservis polisi dan “menggunakan berbagai senjata untuk menaklukkan kamp tersebut”.
“Enam kematian telah dikonfirmasi dengan empat terluka dan dirawat di rumah sakit,” kata laporan tersebut.
Walaupun al-Shabab belum mengomentari serangan itu, kelompok tersebut sering melakukan operasi lintas batas melawan target militer dan sipil.
Serangan itu terjadi seminggu setelah kedutaan besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan advisory, memperingatkan wisatawan untuk tidak mengunjungi beberapa tempat di Kenya, termasuk Kabupaten Garissa, di sepanjang perbatasan dengan Somalia, karena ancaman serangan.
Al-Shabab, yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda, telah bertempur untuk menggulingkan pemerintah pusat Somalia dan mendirikan aturan hukum sendiri berdasarkan interpretasinya tentang hukum syariah Islam.
Serangan terbaru terjadi setelah al-Shabab mengklaim tanggung jawab atas bom jalan raya dekat istana presiden Somalia pada hari Selasa.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sangat mengutuk serangan yang menargetkan konvoi dan menegaskan dukungan PBB untuk rakyat dan pemerintah Somalia “dalam perjuangan mereka melawan terorisme dan dalam memajukan upaya menuju perdamaian dan stabilitas,” kata juru bicara PBB Farhan Haq.
Kedutaan Besar Inggris di ibu kota, Mogadishu, juga mengutuk serangan tersebut dan menegaskan dukungan untuk upaya kontra-terorisme Somalia.
“Inggris tetap menjadi mitra teguh pemerintah Somalia saat mereka melawan ekstremis kekerasan yang bertanggung jawab atas serangan memalukan ini,” kata kedutaan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Pada bulan Maret sebelumnya, para pejuang al-Shabab menyerbu sebuah hotel di tengah Somalia, di mana pejabat pemerintah dan pemimpin suku sedang bertemu untuk membahas upaya mengendalikan kelompok tersebut. Beberapa orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.