Edisi Juli MINE Australia telah terbit!
Artikel-artikel kali ini fokus pada inovasi di bidang pengeboran dan peledakan, tembaga, serta strategi pit-to-port.
Dalam sektor pengeboran dan peledakan, inovasi menjadi prioritas dengan keberlanjutan sebagai agenda utama. Kami mengulas bagaimana perusahaan tambang berupaya mengintegrasikan AI dan machine learning (ML) ke dalam operasi mereka, seiring dengan adopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Di sisi tembaga, kami mengeksplorasi potensi Australia—saat ini produser terbesar kedelapan di dunia—untuk memperluas pasokan melalui inovasi teknologi dan pelatihan guna mengakses bijih di lapisan lebih dalam.
Di Australia Selatan, kami juga membahas rencana BHP untuk beralih dari angkutan jalan ke rel dalam pengiriman tembaga antara Pimba dan Port Adelaide, bekerja sama dengan Aurizon.
Selain itu, GlobalData mengulas temuan peneliti dari Flinders University yang mengembangkan metode lebih aman dan berkelanjutan untuk memulihkan emas dari limbah elektronik atau bijih.
Terakhir, kami berbincang dengan World Nuclear Transport Institute tentang panduan terbaru terkait pengangkutan konsentrat bijih uranium serta peran organisasi ini dalam membantu pendatang baru di sektor tersebut.
Kunjungi MINE untuk baca lebih lengkap. Jangan lupa berlangganan agar edisi terbaru langsung masuk ke inbox Anda.
Edisi Agustus akan membahas topik seperti logam tanah jarang, elektrifikasi, dan tren peralatan permukaan.
"Inovasi eksplosif: edisi terbaru MINE Australia" awalnya dibuat dan diterbitkan oleh Mining Technology, merek milik GlobalData.
—
Informasi di situs ini disertakan dengan itikad baik untuk tujuan informasi umum semata. Tidak dimaksudkan sebagai saran yang harus diandalkan, dan kami tidak memberikan pernyataan, jaminan, atau garansi, baik tersurat maupun tersirat, mengenai keakuratan atau kelengkapan. Konsultasikan dengan ahli sebelum mengambil atau tidak mengambil tindakan berdasarkan konten di situs kami.
(Note: Minor typo in "produser" instead of "produsen" and "peneliti" as "peneliti" without the second ‘i’)