Dystopia di Seoul | Krisis Iklim

Karya Vivaldi, The Four Seasons, yang diubah oleh kecerdasan buatan menggunakan data iklim tahun 2050 untuk menciptakan pertunjukan musik yang mengganggu di Seoul.
Antonio Vivaldi menerbitkan The Four Seasons pada tahun 1723, merayakan dunia alam dan empat musim yang berbeda. Namun bagaimana musik ini akan terdengar hari ini di era krisis iklim kita? Proyek global “Uncertain Four Seasons” menggunakan data pemodelan iklim untuk menghasilkan versi 2050 dari The Four Seasons untuk orkestra di seluruh dunia sesuai dengan proyeksi iklim mereka.
Dystopia of Seoul adalah cerita dari potongan musik kecerdasan buatan ini di ibu kota Korea Selatan yang mengalami banjir dahsyat pada tahun 2022. Melodi, energi, dan tempo diputarbalikkan oleh algoritma canggih untuk mencerminkan proyeksi iklim Seoul. Hasilnya membuat pendengar merasa terganggu dan merupakan peringatan keras lain kepada umat manusia tentang perubahan iklim.

MEMBACA  AS melarang perangkat lunak antivirus Kaspersky karena dugaan kaitan dengan Rusia