Duta Besar AS Puji Respons Lebanon terhadap Proposal Pelucutan Senjata Hezbollah | Berita Hezbollah

Hezbollah menolak pelucutan senjata sementara Israel terus menyerang Lebanon, setelah AS menyerahkan agar mereka melepas senjata dalam empat bulan.

Seorang utusan senior Amerika Serikat memuji respons pemerintah Lebanon terhadap proposal AS yang bertujuan melucuti Hezbollah di tengah keberadaan militer Israel di negara itu.

Thomas Barrack, penasihat Presiden AS Donald Trump yang menjabat duta besar untuk Turki dan utusan khusus untuk Suriah, kembali ke Beirut pada Senin setelah menyampaikan proposal AS dalam kunjungan 19 Juni lalu.

Rencana itu menyerukan kelompok Syiah Lebanon, Hezbollah, untuk sepenuhnya melucuti senjata dalam empat bulan sebagai ganti penghentian serangan udara Israel dan penarikan total militer Israel dari lima posisi yang masih diduduki di selatan Lebanon.

“Apa yang diberikan pemerintah pada kami sungguh luar biasa dalam waktu singkat,” kata Barrack kepada wartawan pada Senin setelah bertemu Presiden Lebanon Joseph Aoun. “Saya sangat puas dengan respons ini.”

Meski Barrack mengonfirmasi telah menerima balasan tujuh halaman dari pihak Lebanon, ia tidak merinci isinya.

Barrack menyatakan ia yakin Lebanon dan Israel sama-sama mencari jalan untuk meredakan ketegangan. “Kedua negara mencoba memberi hal yang sama—konsep kesepakatan gencatan senjata, penghentian permusuhan, dan jalan menuju perdamaian.”

Pernyataan ini muncul ketika ketegangan tetap tinggi sementara Israel terus membombardir Lebanon meski telah menyetujui gencatan senjata pada November.

Konflik antara Israel dan Hezbollah meletus pada Oktober 2023 setelah kelompok Lebanon itu menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas dengan kelompok Palestina Hamas di Gaza. Eskalasi menjadi konflik penuh terjadi pada September tahun berikutnya, menewaskan lebih dari 4.000 orang—termasuk pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah dan sejumlah pejabat tinggi—serta mengungsikan hampir 1,4 juta orang, menurut otoritas Lebanon.

MEMBACA  Pertemuan Rahasia Iran dan AS tentang Serangan Proksi dan Gencatan Senjata

Presiden dan perdana menteri Lebanon—keduanya baru dilantik tahun ini—telah berjanji memperkuat negara dan angkatan bersenjata, serta menegaskan Hezbollah, yang lama dipandang sebagai kekuatan militer terkuat di Lebanon, tidak boleh lebih kuat dari pemerintah.

Namun, Israel terus menyerang Lebanon, mengklaim operasinya bertujuan mencegah Hezbollah mempersenjatai diri kembali. Pejabat kesehatan Lebanon menyatakan sekitar 250 orang tewas dan lebih dari 600 luka-luka dalam serangan Israel sejak gencatan senjata.

Hezbollah belum memberi respons resmi atas proposal AS. Namun, pemimpinnya, Naim Qassem, mengatakan pada Minggu bahwa kelompok itu tidak akan melucuti senjata selama Israel melanjutkan agresinya.

“Kami tidak bisa diminta melunakkan sikap atau menyerahkan senjata sementara agresi [Israel] berlanjut,” kata Qassem kepada ribuan pendukungnya dalam peringatan Ashura di pinggiran selatan Beirut.

Barrack mengakui Hezbollah membutuhkan jaminan bahwa mereka bisa tetap beroperasi sebagai kekuatan politik di Lebanon.

Tapi tanda-tanda de-eskalasi tak terlihat di lapangan. Beberapa jam sebelum kedatangan Barrack, Israel melancarkan serangan udara ke selatan dan timur Lebanon serta menginvasi sebuah desa perbatasan.

Pejabat dan diplomat Lebanon menyebut tindakan militer terbaru ini seolah upaya meningkatkan tekanan pada Hezbollah sebelum pembahasan diplomatik.

Pada Sabtu, Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon melaporkan bahwa “serangan drone musuh Israel pada sebuah kendaraan” di daerah Saf al-Hawa, Bint Jbeil, menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya.

Sebelumnya, kementerian itu menyebut serangan drone Israel terpisah melukai satu orang di kota Shebaa. Lembaga Berita Nasional Lebanon melaporkan serangan itu menghantam sebuah rumah di desa yang terletak di perbatasan Lebanon dengan Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Kementerian menyatakan serangan drone Israel lainnya menarget kota Chaqra di Bint Jbeil, melukai dua orang, sementara pada Kamis, serangan Israel menewaskan setidaknya satu orang dan melukai tiga orang di dekat ibu kota Lebanon, Beirut.

MEMBACA  Sepuluh kru tewas setelah dua helikopter Angkatan Laut Malaysia bertabrakan di udara | Berita Militer