Rencana baru ini muncul ditengah mandeknya perundingan perdagangan antara Ottawa dan Washington.
Dipublikasikan Pada 26 Nov 2025
Klik untuk membagikan di media sosial
Kanada akan menawarkan lebih banyak dukungan untuk membantu industri baja dan kayu menghadapi tarif Amerika Serikat dan menciptakan pasar domestik, serta meningkatkan perlindungan bagi pekerja baja dan kayu.
Perdana Menteri Mark Carney memaparkan rencana baru ini pada hari Rabu dalam sebuah konferensi pers.
Artikel Rekomendasi
Ottawa akan mengurangi kuota impor baja dari negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Kanada menjadi 20 persen dari level 2024, yang sebelumnya 50 persen, ujar Carney.
Sementara itu, negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Kanada akan melihat kuota mereka dipotong menjadi 75 persen dari 100 persen level 2024. Kebijakan ini tidak berlaku bagi AS dan Meksiko, yang terikat oleh perjanjian perdagangan bebas Amerika Serikat-Kanada-Meksiko.
Kanada juga akan memberlakukan tarif global sebesar 25 persen untuk produk-produk turunan baja yang ditargetkan, serta menerapkan langkah-langkah perbatasan guna memerangi praktik dumping baja.
Pada Juli lalu, Ottawa menetapkan kuota impor baja dari negara-negara non-FTA sebesar 50 persen dari level 2024 dalam upaya menghentikan dumping baja asing ke Kanada.
Seorang pejabat pemerintah menyatakan bahwa langkah-langkah ini diperketat untuk membuka pasar domestik bagi baja produksi Kanada.
Industri baja menyumbang lebih dari 4 miliar dolar Kanada ($2,8 miliar) terhadap produk domestik bruto (PDB) Kanada dan mempekerjakan lebih dari 23.000 orang secara langsung. Meski demikian, ini merupakan salah satu dari dua sektor yang paling terpukul oleh tarif impor baja 50 persen dari Presiden AS Donald Trump.
Trump telah mengenakan tarif 50 persen untuk baja, sementara kayu lunak, yang sudah lama dikenai tarif AS, saat ini dikenakan pajak sebesar 45 persen setelah kenaikan dari pemerintahan Trump bulan lalu.
Carney mengatakan proses selama beberapa dekade menuju hubungan ekonomi yang semakin erat antara Kanada dan AS kini telah berakhir.
“Akibatnya, banyak kekuatan kita justru menjadi kerentanan. Tahun lalu, lebih dari 75 persen ekspor kami ditujukan ke Amerika Serikat. Sembilan puluh persen ekspor kayu kami, 90 persen ekspor aluminium kami, dan 90 persen ekspor baja kami, semuanya menuju ke satu pasar tunggal,” tutur Carney.
Ottawa akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan kereta api untuk memotong tariff angkutan bagi transfer baja dan kayu Kanada antarprovinsi sebesar 50 persen, mulai awal tahun 2026.
“Kami akan membuat pengangkutan baja dan kayu Kanada ke seluruh penjuru negeri lebih terjangkau dengan memotong tarif angkutannya,” jelas Carney.
Pemerintah juga menyatakan akan mendukung penggunaan baja dan kayu buatan lokal dalam pembangunan perumahan, serta memberikan bantuan keuangan bagi perusahaan-perusahaan yang terdampak terkait tarif, seperti dampak pada tenaga kerja, kesulitan likuiditas, dan untuk restrukturisasi operasional.
Ketegangan dengan Trump
Trump memutuskan perundingan perdagangan dengan Kanada bulan lalu setelah pemerintah provinsi Ontario menayangkan iklan televisi di pasar AS yang mengkritik tarif Trump dengan mengutip pidato mantan Presiden AS Ronald Reagan.
Carney menyebutkan bahwa ia akan berada di Washington untuk acara undian terakhir turnamen Piala Dunia FIFA 2026 pada 5 Desember mendatang. Ia mengatakan akan berbicara dengan Trump pada kesempatan tersebut dan menyatakan bahwa ia telah berbincang singkat dengan presiden tersebut pada hari Selasa.
“Kami siap untuk kembali melanjutkan perundingan tersebut kapanpun Amerika Serikat ingin terlibat kembali,” kata Carney.
Pengumuman Carney ini muncul di saat tekanan justru semakin meningkat pada bisnis-bisnis AS yang terhuyung-huyung akibat tarif Trump.
Deere & Co, produsen traktor John Deere, menyatakan pada hari Rabu bahwa mereka memperkirakan dampak lebih besar dari tarif pada tahun 2026. Perusahaan memperkirakankan dampak tarif sebelum pajak sekitar $1,2 miliar pada tahun fiskal 2026, dibandingkan dengan hampir $600 juta pada tahun 2025.