Suhu Ekstrem di Jepang, Rekor Baru Dicatat dengan Angka 41,8°C
Badan Meteorologi Jepang mencatat dua rekor suhu tertinggi baru dalam sehari, yakni 41,6°C (106,8°F) dan 41,8°C (107,2°F), sambil memperingatkan bahwa suhu mungkin bakal terus naik.
Suhu yang membakar di Kota Isesaki, Prefektur Gunma bagian selatan (wilayah Kanto utara), pada Selasa lalu melampaui rekor sebelumnya di Hyogo barat pekan lalu, yaitu 41,2°C (106,2°F). Rekor tertinggi sebelumnya adalah 41,1°C (106°F) pada 2020 dan 2018.
Bulan lalu dinyatakan sebagai bulan terpanas sejak pencatatan dimulai tahun 1898, dengan suhu rata-rata 2,89°C di atas normal periode 1991-2020. Di Kyoto, suhu mencapai 40°C (104°F) pekan lalu—pertama kalinya dalam sejarah pengamatan sejak 1880.
Perhatian khusus diberikan kepada lansia, mengingat Jepang memiliki populasi tertua kedua di dunia. Perubahan iklim juga memengaruhi musim berbunga sakura yang kini lebih awal akibat musim dingin yang kurang dingin.
Masalah serupa di Asia dan Eropa
Korea Selatan mengalami Juli terpanas kedua dengan rata-rata 27,1°C (80,8°F). Sementara itu, Eropa Barat mencatat Juni terpanas sejarah akibat gelombang panas berturut-turut.
Di Jepang, kekeringan melanda sejumlah wilayah, mengganggu budidaya padi. Curah hujan Juli sangat rendah, khususnya di wilayah utara yang berbatasan dengan Laut Jepang.
Peringatan heatstroke dikeluarkan di 44 dari 47 prefektur. Pemerintah mendorong warga untuk menghindari aktivitas di luar ruangan saat siang hari dan tetap terhidrasi.
Dampak perubahan iklim semakin nyata, dengan pola cuaca ekstrem yang kian sulit diprediksi.