Paul Kirby, Editor Eropa dan
Dearbail Jordan
Getty Images
Direktur Louvre Laurence des Cars mengakui bahwa kamera keamanan sama sekali tidak memuaskan
Museum Louvre gagal mendeteksi sekelompok pencuri cukup dini untuk mencegah pencurian permata mahkota Prancis senilai €88 juta (£76 juta), demikian diungkapkan direktur museum.
Laurence des Cars, yang berbicara secara publik untuk pertama kalinya sejak peristiwa perampokan pada hari Minggu tersebut, mengatakan kepada senator Prancis bahwa CCTV di sekitar perimeter Louvre lemah dan “sudah tua”.
Satu-satunya kamera yang memantau dinding luar Louvre tempat mereka masuk justru mengarah menjauh dari balkon lantai satu yang menuju ke Galeri Apollo tempat penyimpanan permata, ujarnya.
“Kami telah mengecewakan permata-permata ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada seorang pun yang terlindungi dari “kriminal yang brutal – bahkan Louvre sekalipun”.
Para menteri telah menggelar konferensi pers dan wawancara serta menyangkal adanya kegagalan keamanan, namun des Cars menembus penyangkalan itu dan mengakui bahwa Louvre telah “dikalahkan”.
Ucapannya memberikan gambaran luar biasa tentang sulitnya mengamankan museum yang paling banyak dikunjungi di dunia ini, dan betapa buruknya keamanan yang sebenarnya dimilikinya.
Sistem CCTV di luar Louvre “sangat tidak memuaskan”, katanya, dan di dalam, beberapa area terlalu tua untuk dapat beradaptasi dengan teknologi modern.
Meskipun volume pengunjung museum sangat besar – 8,7 juta tahun lalu saja – investasi di bidang keamanan berjalan lambat dan ia menyoroti tantangan anggaran yang dihadapi lembaga-lembaga besar.
Des Cars, yang menjadi direktur Louvre pada tahun 2021, mengatakan ia ingin menggandakan jumlah kamera CCTV.
Ia mengaku telah diperingatkan tentang betapa “ketinggalan zamannya” peralatan di Louvre ketika ia mengambil alih jabatan itu, bertolak belakang dengan peralatan modern di Musée d’Orsay, tempatnya bekerja sebelumnya.
Beberapa senator yang dihadapinya dalam dengar pendapat pada hari Rabu tersebut menyatakan rasa tidak percaya akan keamanan Louvre, dan menanyakan mengapa hanya ada satu kamera – di dinding luar yang menghadap ke sungai – dan mengarah ke posisi yang salah.
Kegagalan tunggal itu berarti bahwa truk yang membawa gerombolan tersebut beserta tangga mekanik mereka, yang digunakan untuk mencapai lantai satu galeri, sama sekali tidak terpantau ketika tiba di kaki Galeri Apollo.
“Memang ada kelemahan di Louvre dan saya mengakuinya sepenuhnya,” kata des Cars kepada para senator.
Ia memuji para penjaga keamanan yang menurutnya bertindak cepat untuk mengosongkan gedung begitu mereka menyadari adanya intrusi, namun ia mengakui: “Kami tidak mendeteksi kedatangan para pencuri cukup awal… kelemahan perlindungan perimeter kami memang telah diketahui.”
Tonton: “Perampokan justru membuat kunjungan ke Louvre lebih seru”, ujar turis saat museum dibuka kembali
Museum tersebut kembali dibuka pada hari Rabu, meskipun galerinya tetap tertutup.
Louvre adalah rumah bagi karya seni tak ternilai termasuk Mona Lisa karya Leonardo da Vinci.
Pemburuan terhadap gerombolan yang beranggotakan empat orang tersebut masih berlangsung; mereka yang dalam waktu kurang dari 10 menit pada pagi hari Minggu lalu berhasil memasuki salah satu museum paling terkenal di dunia ini. Mereka kabur dengan membawa delapan perhiasan bernilai tinggi, termasuk sebuah kalung berlian dan zamrud yang diberikan Kaisar Napoleon kepada istrinya.
Dalam pelarian, mereka menjatuhkan mahkota bertatahkan berlian dari abad ke-19 milik Permaisuri Eugenie. Meskipun telah ditemukan, mahkota tersebut rusak, dan Laurence des Cars memberitahu para senator bahwa kemungkinan mahkota itu remuk ketika para pencuri mencongkelnya dari etalase pameran.
“Penilaian awal menunjukkan bahwa restorasi yang hati-hati masih memungkinkan,” kata des Cars.
Beberapa masalah museum yang ia angkat dalam dengar pendapat tersebut mencakup pemotongan staf pengawas dan keamanan selama dekade terakhir serta infrastruktur yang rusak yang tidak dapat menangani peralatan video generasi terbaru.
Sang direktur berharap bahwa pekerjaan untuk meningkatkan keamanan dapat dimulai pada awal tahun 2026.
Namun, hal tersebut diperkirakan akan menantang mengingat infrastruktur yang sudah tua dari bangunan yang dulunya merupakan istana kerajaan ini.
Des Cars mengatakan bahwa ia telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada kementerian kebudayaan setelah perampokan tersebut namun ditolak. Ia mengatakan kepada para senator bahwa ia telah lama menyuarakan kekhawatiran mengenai kondisi Louvre.
Ia menjadi bersemangat, bahkan geram, ketika membela diri dari tuduhan media bahwa ia memprioritaskan kenyamanan pribadinya sendiri di atas perlindungan terhadap Louvre dan koleksi bersejarahnya.
“Saya sebagai ketua dan direktur merasa terluka bahwa peringatan-peringatan yang saya suarakan, ibarat seorang pelapor, ternyata menjadi kenyataan pada hari Minggu lalu.”
“Kami mengalami kegagalan yang parah di Louvre. Saya telah mengambil tanggung jawab atas hal itu,” ujarnya.
Menteri Dalam Negeri Laurent Nuñez mengatakan kepada radio Europe1 Prancis pada hari Rabu bahwa ia memiliki “keyakinan penuh” bahwa para pencuri akan tertangkap.
Jaksa penuntut menyatakan bahwa teori mereka adalah bahwa para perampok tersebut bertindak atas perintah dari organisasi kriminal.