Otoritas Belanda mengatakan salah satu buronan paling dicari di Eropa telah tinggal di Sierra Leone selama sekitar enam bulan. Jos Leijdekkers, 33, dijatuhi hukuman 24 tahun penjara secara in absentia pada 25 Juni tahun lalu oleh pengadilan Rotterdam karena penyelundupan lebih dari tujuh ton kokain. Jaksa Belanda Wim de Bruin mengatakan kembalinya buronan ke Belanda adalah “prioritas tertinggi”. “Kami melakukan segala yang kami bisa dalam hal itu tetapi kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut karena penyelidikan yang sedang berlangsung,” katanya. Juru bicara Kejaksaan Umum Belanda (OM) mengatakan Leijdekkers telah tinggal di Sierra Leone selama sekitar enam bulan. Mereka mengatakan dia dikenal dengan julukan Bolle Jos dan bahwa sampai baru-baru ini dia dicurigai tinggal di Turki. Otoritas Sierra Leone tidak memberikan komentar terkait klaim tersebut. Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Leijdekkers terlihat di Sierra Leone pada bulan Januari ketika istri Presiden Sierra Leone memposting video di media sosial dari sebuah ibadah gereja yang dihadiri bersama suaminya. Menurut Reuters, Leijdekkers terlihat dalam video tersebut. BBC tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut. Polisi Belanda menggambarkan Leijdekkers sebagai “salah satu pemain kunci dalam perdagangan kokain internasional”. Hadiah sebesar $210.000 (£168.000) ditawarkan untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya. Ini dilaporkan sebagai jumlah tertinggi yang pernah ditawarkan untuk buronan Belanda. Leijdekkers terdaftar sebagai salah satu buronan paling dicari oleh Europol, agen penegakan hukum UE. Afrika Barat adalah titik transit utama untuk perdagangan kokain dari Amerika Latin. Pada 17 Januari, Sierra Leone memanggil dutanya dari Guinea tetangga setelah tujuh koper yang diduga mengandung kokain ditemukan di dalam kendaraan kedutaan. Otoritas Guinea menyita kendaraan milik kedutaan Sierra Leone dan menahan penumpangnya atas dugaan memiliki “zat yang diduga kokain,” kata Menteri Luar Negeri Sierra Leone Alhaji Musa Timothy Kabba. “Dalam menghadapi perkembangan serius ini, pemerintah segera memanggil duta Sierra Leone ke Guinea, Duta Besar Mr Alimamy Bangura, ke Freetown untuk memberikan laporan lengkap tentang insiden tersebut,” katanya. Duta yang dipanggil tidak berada di dalam mobil dan tidak ditahan, kata menteri. “Belum terbukti bahwa duta terlibat dalam perdagangan ini,” tambahnya.