Ada pergeseran dalam atmosfer
Ms. Petrova kembali dari penerbangan Paris mendarat di Boston pada malam 16 Februari. Saat pesawat berada di landasan, dia bertukar pesan dengan Dr. Peshkin, mencoba mengonfirmasi bagaimana dia harus menangani paket di bea cukai. Tapi pada saat itu, penumpang sudah mulai turun dari pesawat, katanya, dan Ms. Petrova memotong percakapan tersebut.
Awalnya, Ms. Petrova mengatakan, kembali ke Amerika Serikat terasa normal. Di kontrol paspor, seorang petugas memeriksa visa J-1 yang disponsori oleh Harvard, mengidentifikasi dia sebagai peneliti biomedis. Petugas itu mencap stempel paspornya, memperbolehkannya masuk ke negara.
Kemudian, saat dia menuju klaim bagasi, seorang petugas Patroli Perbatasan mendekatinya dan meminta untuk memeriksa koperinya. Yang dia bisa pikirkan hanyalah bahwa sampel embrio di dalamnya akan rusak; RNA mudah rusak. Dia menjelaskan bahwa dia tidak tahu aturan-aturan itu. Petugas itu sopan, katanya, dan memberitahunya bahwa dia akan diizinkan pergi.
Kemudian seorang petugas yang berbeda masuk ke ruangan, dan nada percakapan berubah, kata Ms. Petrova. Petugas ini mengajukan pertanyaan terperinci tentang sampel-sampel, riwayat kerja Ms. Petrova, dan perjalanannya di Eropa. Pejabat tersebut kemudian memberitahu Ms. Petrova bahwa dia membatalkan visa-nya dan bertanya apakah dia takut akan dideportasi ke Rusia.
“Ya, saya takut untuk kembali ke Rusia,” katanya, menurut transkrip Departemen Keamanan Dalam Negeri yang disediakan oleh pengacaranya. “Saya takut Federasi Rusia akan membunuh saya karena saya melakukan protes terhadap mereka.”