Demonstran Kenya Bentrok dengan Pria Bersenjata Tongkat

Demonstran di Kenya bentrok dengan pemuda-pemuda yang membawa pentungan, diduga pendukung pemerintah, di pusat ibu kota Nairobi.

Protes ini digelar menyusul kematian blogger dan guru Albert Ojwang dalam tahanan 10 hari lalu, menuntut pemberhentian seorang petinggi polisi.

Awalnya polisi menyatakan Ojwang meninggal karena luka yang ia timbulkan sendiri, namun menarik pernyataan itu setelah autopsi menunjukkan kemungkinan ia disiksa hingga tewas. Dua polisi telah ditahan terkait kasus ini.

Protes ini terjadi di tengah ketegangan menyambut peringatan setahun penyerbuan parlemen oleh demonstran pekan depan.

Sejak Selasa pagi, terjadi kericuhan di distrik bisnis pusat kota saat kelompok pemuda bersenjata cambuk dan pentungan menyerang para demonstran.

Video memperlihatkan mereka seakan bekerjasama dengan polisi, yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi.

Reuters melaporkan ada mayat pria dengan luka di kepala tergeletak di jalan. Juru bicara polisi Kenya mengaku tak tahu soal kematian itu.

Polisi telah dikerahkan di titik-titik vital untuk menghalangi demonstran mendekati persimpangan utama dan gedung pemerintah.

Wakil kepala polisi Eliud Lagat mengundurkan diri sementara penyelidikan kematian Ojwang berlangsung.

Tapi aktivis menuntut ia dicopot karena laporannyalah yang menyebabkan penangkapan blogger tersebut. Ojwang dituduh mencemarkan nama Lagat di media sosial.

Situasi di Nairobi masih mencekam. Kebanyakan toko di pusat kota tutup dan jalanan lebih sepi dari biasany.

Tahun lalu, protes yang dipimpin pemuda Kenya menolak RUU Keuangan yang mencoba mengenakan pajak baru. Puncaknya, demonstran menerobos parlemen pada 25 Juni dan memaksa pemerintah membatalkan kebijakan itu.

Tahun ini tak ada kebijakan pajak kontroversial, tapi aktivis berencana memobilisasi “total shutdown” Rabu depan.

Laporan tambahan oleh Akisa Wandera

MEMBACA  Para Demonstran Jembatan Bay mendesak agar tuduhan dibatalkan

Berita BBC lain tentang Kenya:

[Getty Images/BBC]

Kunjungi BBCAfrica.com untuk berita lebih lanjut dari Benua Afrika.

Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, Facebook BBC Africa, atau Instagram bbcafrica

Podcast BBC Afrika