China memperingatkan negara-negara untuk tidak ‘mengalah’ kepada AS dalam perjanjian perdagangan.

Tiongkok sudah memperingatkan negara-negara untuk tidak menuruti Amerika Serikat dalam pembicaraan perdagangan atas tarif Presiden Donald Trump.

Seorang juru bicara kementerian perdagangan Tiongkok membuat komentar tersebut sebagai tanggapan terhadap laporan bahwa Washington berencana untuk memberikan tekanan kepada pemerintah untuk membatasi perdagangan dengan Beijing sebagai imbalan atas pembebasan pajak impor AS.

Pemerintahan Trump telah memulai pembicaraan dengan mitra perdagangan atas tarif, dengan delegasi Jepang mengunjungi Washington minggu lalu dan Korea Selatan akan memulai negosiasi minggu ini.

Sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari, Trump telah memberlakukan tarif berat terhadap impor Tiongkok, sementara negara-negara lain juga telah terkena tarif atas barang-barang mereka.

“Kepuasan tidak bisa membawa kedamaian, dan kompromi tidak bisa mendapatkan penghormatan,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok.

“Tiongkok percaya bahwa semua pihak harus berdiri di pihak keadilan… dan harus mempertahankan aturan ekonomi dan perdagangan internasional serta sistem perdagangan multilateral.”

Minggu lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa AS berencana menggunakan negosiasi tarif untuk memberikan tekanan kepada puluhan negara untuk memberlakukan hambatan baru dalam perdagangan dengan Tiongkok.

“Jika Anda menghitungnya, sekitar 20% keuntungan Jepang berasal dari Amerika Serikat, sekitar 15% berasal dari Republik Rakyat Tiongkok,” kata Jesper Koll, dari operator platform perdagangan online Jepang Monex Group.

“Tentu, Jepang tidak ingin [harus] memilih antara Amerika dan Republik Rakyat Tiongkok.”

Sejak pelantikannya, telah terjadi banyak pengumuman tentang tarif.

Presiden AS mengatakan bahwa pajak impor akan mendorong konsumen AS untuk membeli lebih banyak barang buatan Amerika, meningkatkan jumlah pajak yang terkumpul, dan mengarah pada investasi besar di negara tersebut.

Tetapi para kritikus mengatakan bahwa membawa manufaktur kembali ke AS adalah hal yang rumit dan bisa memakan waktu puluhan tahun dan bahwa ekonomi akan kesulitan dalam waktu yang bersamaan.

MEMBACA  4 Trik Penyembuhan Lambung untuk Menghentikan Gas & Kembung

Trump juga telah mundur dari banyak pengumumannya.

Beberapa jam setelah tarif besar-besaran terhadap puluhan mitra dagang Amerika mulai berlaku awal bulan ini, dia mengumumkan penundaan 90 hari terhadap tarif-tarif tersebut untuk semua negara kecuali Tiongkok, menghadapi penolakan yang semakin meningkat dari politisi dan pasar.

Trump telah memberlakukan pajak hingga 145% pada impor dari Tiongkok. Negara lain sekarang menghadapi tarif AS sebesar 10% sampai bulan Juli.

Pemerintahannya mengatakan minggu lalu bahwa ketika tarif baru ditambahkan ke yang sudah ada, tarif pada beberapa barang Tiongkok bisa mencapai 245%.

Trump mengatakan bahwa lebih dari 70 negara telah mencapai kesepakatan untuk memulai negosiasi sejak tarif-tarif tersebut diumumkan.