China Bersikap Lunak dalam Sengketa Rare Earth dengan Eropa

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menunjukkan nada rekonsiliatif terhadap Jerman dan Eropa dalam sengketa perdagangan terkait mineral tanah jarang yang sedang berlangsung selama kunjungannya ke Berlin pada Kamis.

Masalah tanah jarang “bukanlah, tidak pernah, dan tidak akan menjadi masalah antara Tiongkok dan Eropa, antara Tiongkok dan Jerman,” kata Wang, menurut terjemahan resmi, dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Johann Wadephul.

Jika aplikasi diajukan sesuai hukum, “kebutuhan normal Eropa dan Jerman juga dapat terpenuhi.”

Wadephul menyatakan bahwa ketidakpastian dan pembatasan ekspor yang seringkali tidak transparan atas tanah jarang merusak hubungan dagang serta “citra Tiongkok di Jerman sebagai mitra dagang yang andal secara keseluruhan.”

Solusi parsial tidak akan cukup dan tidak akan memulihkan kepercayaan yang hilang, ujar Wadephul.

Upaya sedang dilakukan untuk menemukan solusi berkelanjutan guna “mewujudkan relaksasi yang sangat dibutuhkan,” katanya.

Pembatasan ekspor Tiongkok atas tanah jarang belakangan memberi tekanan besar pada industri global, termasuk di Jerman.

Perusahaan di industri otomotif dan rekayasa mesin khawatir akan pasokan logam penting yang diperlukan untuk memproduksi sensor, motor listrik, dan barang lainnya.

Ditanya apakah kompromi dengan UE mungkin tercapai sebelum KTT UE-Tiongkok akhir bulan ini, Wang menjawab, “Ini bukan isu antara Tiongkok dan Eropa. Bukan masalah antara kami. Pertanyaannya tidak relevan.”

Mengontrol ekspor barang dual-use seperti tanah jarang, yang dapat digunakan untuk kepentingan sipil dan militer, adalah praktik internasional umum. “Dengan begitu, kami juga memenuhi tanggung jawab internasional,” yang demi perdamaian dan stabilitas dunia, ujarnya.

Jika perusahaan Eropa atau Jerman memiliki keluhan spesifik, mereka dapat menyampaikannya ke pemerintah Tiongkok, kata Wang. Kementerian Perdagangan Tiongkok telah menyiapkan prosedur cepat “untuk memastikan persetujuan normal diproses secepat mungkin. Dengan kata lain, konsesi telah diberikan.”

MEMBACA  Seniman Menenggelamkan Patung dalam Sampah Plastik di Depan PBB Saat Pembahasan Perjanjian Polusi Plastik

Wang menekankan minat negaranya pada kondisi politik yang lebih stabil, terprediksi, dan andal untuk kerja sama dengan Jerman.
Tiongkok ingin fokus pada kerja sama dengan pemerintah baru dalam pembangunan ekonomi, tuturnya.