Chandrasekaran Menyatakan Salah Satu Mesin Pesawat Baru

Nikita Yadav
BBC News, Delhi
LightRocket via Getty Images

Sebuah pesawat Air India Boeing 787 Dreamliner terlihat di Kopenhagen pada bulan Mei

Salah satu mesin pesawat Air India yang jatuh pekan lalu adalah mesin baru, sedangkan mesin lainnya belum waktunya untuk servis hingga Desember, kata ketua maskapai tersebut.

Dalam wawancara dengan saluran berita India, N Chandrasekaran mengatakan bahwa kedua mesin pesawat memiliki riwayat yang "bersih".

"Mesin kanan adalah mesin baru yang dipasang pada Maret 2025. Mesin kiri terakhir diservis pada 2023 dan dijadwalkan untuk perawatan berikutnya pada Desember 2025," ujarnya kepada Times Now.

Setidaknya 270 orang, sebagian besar penumpang, tewas pada Kamis lalu ketika AI171, sebuah Boeing 787-8 Dreamliner menuju London, jatuh kurang dari satu menit setelah lepas landas dari bandara Ahmedabad di India Barat.

Penyelidik kini sedang memeriksa puing-puing serta mendekode data penerbangan dan rekaman kokpit—dari black boxes pesawat yang telah ditemukan—untuk merekonstruksi momen terakhir penerbangan dan menentukan penyebab insiden.

"Banyak spekulasi dan teori. Namun fakta yang saya ketahui sejauh ini adalah pesawat ini, dengan kode ekor AI171, memiliki riwayat yang bersih," kata Chandrasekaran, memperingatkan agar orang tidak terburu-buru mengambil kesimpulan.

"Para ahli mengatakan bahwa black box dan perekam pasti akan mengungkap ceritanya. Jadi, kita hanya perlu menunggu," tambahnya.

Kishore Chinta, mantan penyelidik di Biro Penyelidikan Kecelakaan Pesawat India, mengatakan kepada BBC bahwa kondisi mesin pesawat tidak selalu terkait dengan usianya—terutama untuk mesin Genx-1B yang dipakai di Boeing 787-8.

"Usia mesin tidak berpengaruh pada kesehatannya, khususnya untuk mesin Genx-1B," ujar Chinta. Dengan kata lain, mesin baru belum tentu sehat, begitu sebaliknya.

MEMBACA  Penembakan di Tambang Emas Republik Afrika Tengah yang Dikelola Wagner Rusia Tewaskan 11 Orang

Berbeda dengan model lama, mesin Genx-1B buatan GE Aerospace tidak mengikuti jadwal perawatan tetap. Sebaliknya, mereka dilengkapi sistem Full Authority Digital Engine Control (FADEC) yang terus memantau kesehatan dan performa mesin. Keputusan servis atau ganti mesin didasarkan pada data ini dan inspeksi fisik.

Namun, Chinta menekankan bahwa beberapa komponen mesin, yang disebut Life Limited Parts (LLPs), tetap memiliki masa pakai tetap, biasanya antara 15.000 hingga 20.000 siklus.

"Setiap start dan mati mesin dihitung sebagai satu siklus," jelasnya.

Getty Images
N Chandrasekaran juga menjabat sebagai ketua Tata Sons, konglomerat pemilik Air India

Sementara penyelidikan berlangsung, Air India juga mengumumkan pemotongan 15% operasi internasional dengan pesawat berbadan lebar hingga pertengahan Juli, menanggapi dampak kecelakaan ini.

Dalam pernyataan Rabu, maskapai mengatakan keputusan ini didorong oleh "faktor yang bertumpuk"—termasuk pemeriksaan keamanan lebih ketat, kewaspadaan awak dan staf darat, serta ketegangan di Timur Tengah.

Secara terpisah, maskapai menyatakan bahwa 26 dari 33 pesawat Boeing 787-8 dan 787-9 telah selesai diperiksa dan "dinyatakan layak terbang".

Regulator penerbangan India memerintahkan pemeriksaan tambahan pada armada Boeing 787 Air India sebagai "tindakan pencegahan" setelah kecelakaan mematikan ini.

Pesawat yang tersisa dijadwalkan diperiksa dalam beberapa hari mendatang, sementara armada Boeing 777 juga akan menjalani "pemeriksaan keamanan lebih ketat".

"Pengurangan operasi adalah langkah yang tidak mudah, tetapi diperlukan setelah peristiwa dahsyat yang masih kami tangani dan kombinasi faktor eksternal yang tidak biasa," bunyi pernyataan itu.

Sementara itu, beberapa ahli mengatakan kecelakaan ini kemungkinan berdampak pada upaya transformasi Air India dari maskapai negara yang bermasalah menjadi perusahaan swasta.

Tata Sons, konglomerat yang juga memiliki merek seperti Tetley Tea dan Jaguar Land Rover, membeli maskapai—dulunya maskapai nasional India—dari pemerintah pada 2022.

MEMBACA  Masuki pikiran para pelancong pemula dalam dokumenter baru ini

Ikuti BBC News India di Instagram, YouTube, Twitter, dan Facebook.