OUAGADOUGOU, Burkina Faso (AP) — Parlemen Burkina Faso telah mengesahkan undang-undang yang melarang homoseksualitas, di mana pelakunya bisa menghadapi hukuman penjara dua hingga lima tahun, demikian dilaporkan penyiar negara pada Senin (15/7) malam.
Kitab undang-undang hukum keluarga yang telah diamandemen disetujui parlemen pada Senin melalui pemungutan suara yang bulat, memberlakukan aturan tersebut lebih dari setahun setelah disahkan oleh pemerintah militer pimpinan Kapten Ibrahim Traore.
Burkina Faso kini bergabung dengan daftar lebih dari separuh dari 54 negara di Afrika yang memiliki undang-undang melarang homoseksualitas, dengan hukuman bervariasi dari beberapa tahun penjara hingga hukuman mati. Meski dikritik di luar negeri, undang-undang ini populer di dalam negeri, di mana warga dan pejabat setempat mengkritik homoseksualitas sebagai perilaku impor dari luar dan bukan sebuah orientasi seksual.
Undang-undang baru ini berlaku segera, dengan individu dalam hubungan sesama jenis berisiko mendapat hukuman penjara serta denda, ujar Menteri Kehakiman Edasso Rodrigue Bayala dalam sebuah briefing yang disiarkan televisi negara. Ia menyebut tindakan homoseksual sebagai “prilaku yang aneh”.
Para pejabat menjajikan undang-undang baru ini sebagai pengakuan terhadap “nilai-nilai perkawinan dan keluarga” di Burkina Faso.
“Anda akan menghadap hakim,” ujar menteri kehakiman, menyampaikan peringatan kepada para pelanggar.
Burkina Faso telah diperintah oleh militer menyusul sebuah kudeta pada 2022 yang menurut para tentara bertujuan untuk menstabilkan negara di tengah krisis keamanan yang memburuk dan memberikan tata kelola yang lebih baik.
Namun, kelompok hak asasi manusia menuduh junta militer melakukan pengekangan terhadap HAM dengan maraknya penangkapan dan wajib militer bagi para pengkritik.
Sejak berkuasa pada September 2022 setelah kudeta kedua Burkina Faso tahun itu, pemimpin junta Traore juga memposisikan dirinya sebagai pemimpin pan-Afrika dengan retorika kemerdekaan dari Barat — sebuah pesan yang sering kali beresonansi dengan populasi muda Afrika.