Israel mengancam untuk mengakhiri gencatan senjata Gaza
Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, kemarin memperingatkan bahwa “pertempuran intens” akan kembali terjadi di Gaza jika Hamas tidak membebaskan sandera sebelum tengah hari Sabtu. Pernyataannya sangat mirip dengan ancaman Presiden Trump terhadap Hamas pada hari Senin setelah kelompok Palestina mengatakan akan menunda pembebasan sandera.
Netanyahu tidak menjelaskan berapa banyak sandera yang harus dibebaskan untuk menghentikan perang yang baru. Tiga sandera direncanakan akan dibebaskan minggu ini.
Di Washington, Trump bertemu dengan Raja Abdullah II Yordania kemarin dan bersikeras bahwa AS akan “mengambil” Gaza. Dia mengulangi bahwa negara-negara lain di wilayah tersebut, yaitu Yordania dan Mesir, seharusnya menerima Palestina yang ada di sana. Mesir dan Yordania menolak gagasan itu ketika Trump mengusulkannya minggu lalu. Alih-alih menolak langsung, Abdullah mengatakan akan lebih baik berkonsultasi dengan negara-negara Arab lainnya. Ikuti liputan kami.
Bantuan: Menjelang kunjungan Abdullah, Trump mengatakan bisa memotong bantuan ke Yordania kecuali negara itu menerima Palestina. Yordania menerima lebih dari $1,5 miliar dari AS setiap tahun. Para ahli mengatakan bahwa kelangsungan pemerintahan raja tergantung pada perlawanan terhadap rencana Trump.
Terkait: Otoritas Palestina mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pembayaran kepada keluarga Palestina yang ditahan atau dibunuh oleh Israel. Para analis melihat langkah tersebut sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan dari Trump dan mendatangkan bantuan asing yang sangat dibutuhkan ke kas Palestina.
![](https://static01.nyt.com/images/2025/02/11/multimedia/12ambriefing-asia-ceasefire/12ambriefing-asia-ceasefire-facebookJumbo.jpg)