Dalam interogasi di tempat, para teroris mengaku sempat berencana melarikan diri setelah salah satu anggota mereka yang berada di terowongan tewas dalam baku tembak dengan pasukan IDF.
Sebelumnya, sekelompok militan Hamas menyerah kepada pasukan Brigade Givati di wilayah Beit Hanun, Gaza Utara, setelah keluar dari sebuah terowongan pada Sabtu lalu. Mereka langsung diinterogasi di lokasi.
Melalui rilis resmi, militer mengumumkan bahwa Batalyon Beit Hanun Hamas—yang sebelumnya mengancam Nir Am dan Sderot—telah berhasil ditundukkan.
Dalam pengakuannya, para teroris juga mengungkap keberadaan gudang senjata di dekat lokasi, yang kemudian mereka tunjukkan kepada pasukan IDF. Sejumlah besar persenjataan berhasil disita, termasuk rompi antipeluru, magazin, granat, dan senjata api.
Pasukan IDF menyita senjata dari militan Hamas, 2 Agustus 2025. (Sumber: IDF SPOKESPERSON’S UNIT)
Selain itu, pasukan juga menemukan perbekalan untuk bertahan lama di dalam terowongan, seperti makanan, air, dan perlengkapan kebersihan.
Para teroris kemudian diserahkan kepada otoritas keamanan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, pasukan masih memeriksa terowongan di area tersebut.
Brigade Givati yang beroperasi di bawah komando Divisi 162 di Gaza Utara, mulai mengepung wilayah Beit Hanun setelah lima tentara IDF tewas dan 14 lainnya luka-luka akibat penyergapan Hamas yang melibatkan sejumlah alat peledak improvisasi (IED) pada awal Juli.
Sejak perang berkecamuk, IDF telah berulang kali menjalankan operasi di Beit Hanun. Sebagian besar kota kini hancur atau rusak parah.