Barang dikirim dengan tenaga nuklir? Kepala badan PBB temui pemilik kapal Yunani untuk bahas ide tersebut.

ATHENA, Yunani (AP) — Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, bertemu dengan pemilik kapal Yunani pada Kamis untuk membahas potensi penggunaan tenaga nuklir dalam transportasi barang global di masa depan.

Badan PBB tersebut baru-baru ini meluncurkan inisiatif untuk mengembangkan kerangka kerja regulasi dan keselamatan bagi penerapan reaktor nuklir di kapal komersial. Tujuannya adalah mengurangi emisi global, meningkatkan efisiensi industri pelayaran, dan pada akhirnya membantu menurunkan harga pangan.

Grossi telah berinteraksi dengan para pemimpin sektor pelayaran di Eropa untuk mempromosikan inisiatif ini, yang dikenal sebagai ATLAS — Atomic Technology Licensed for Applications at Sea.

Di Athena, ia berdiskusi pada Kamis dengan Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Yunani, Giorgos Gerapetritis dan Takis Theodorikakos, serta pimpinan Uni Pemilik Kapal Yunani.

“Kita berada di momen penting bagi sains dan teknologi nuklir, membuka peluang baru bagi Yunani — seperti inisiatif ATLAS dari IAEA untuk sektor maritim,” tulis Grossi dalam unggahan online.

Saat ini, propulsi nuklir di laut terbatas pada penggunaan militer oleh angkatan laut canggih, seperti kapal selam dan kapal induk.

Adopsi secara sipil masih terhambat oleh biaya investasi tinggi, kebutuhan regulasi internasional yang komprehensif, dan kekhawatiran soal keselamatan. Kritikus juga menyebut risiko terkait terorisme, pembajakan, dan ketegangan geopolitik yang meningkat.

Yunani secara konsisten masuk jajaran negara pemilik kapal terbesar di dunia, menguasai porsi signifikan dari armada komersial global.

MEMBACA  Pembaruan koperasi desa untuk mendukung kemandirian pangan: pemerintah