Bangladesh merasakan lonjakan gigitan ular

Semua pusat kesehatan dan rumah sakit di Bangladesh telah diperintahkan untuk menyimpan anti-venom setelah laporan tentang lonjakan gigitan ular di seluruh negara. Menteri Kesehatan Dr. Samanta Lal Sen juga mengimbau masyarakat untuk membawa korban gigitan ular ke rumah sakit secepat mungkin. Rumah sakit di pedesaan Bangladesh melaporkan peningkatan orang yang digigit oleh ular, terutama oleh ular Russell’s viper, yang ditemukan di Asia Selatan. Insiden-insiden tersebut telah menjadi topik utama di media sosial Bangladesh dalam beberapa minggu terakhir. Karena makanan utamanya adalah tikus, Russell’s viper sering ditemukan di dekat pemukiman manusia, terutama di lahan pertanian pada musim panen. Sebuah studi tahun 2023 mengatakan sekitar 7.000 orang meninggal di Bangladesh setiap tahun akibat gigitan ular. Kebanyakan korban bisa selamat jika diobati dengan anti-venom dengan cepat. Russell’s viper dinyatakan punah di Bangladesh pada tahun 2002 tetapi spesies tersebut kini telah kembali. Para ilmuwan percaya bahwa ular tersebut, yang biasanya hidup di daerah kering, telah beradaptasi dengan kondisi iklim yang berbeda, dan kini menyebar ke lebih dari 25 distrik di Bangladesh. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan gigitan ular adalah salah satu penyakit tropis yang paling diabaikan dan telah menjadikannya sebagai prioritas untuk diperangi.

MEMBACA  Sebuah kelompok warga Jepang menggugat polisi untuk menghentikan dugaan 'profil rasial'